Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk meraih kesuksesan. Coach Lena punya caranya sendiri untuk memantapkan mental skuad Srikandi Spensix -SMPN 6 Surabaya- demi menyambut pertandingan yang akan dihadapi.

Laga antara Putri Spensix dan Tim putri SMPK Angelus Custos Surabaya harus diwarnai dengan aksi kejar-kejaran skor. Dua tim basket ini saling cetak skor satu sama lain hingga akhir kuarter. Pertandingan dimenangkan oleh Spensix dengan skor 18-13.

Fyi, coach Lena adalah tim basket St. Louis 1 Surabaya loh!. Sosoknya kali ini tampil di DBL Arena bersama tim SMP. Menanggapi hal tersebut, ia ingin berbagi beberapa cerita selama melatih tim putri SMPN 6 Surabaya.

Wanita kelahiran Bagansiapiapi ini mengatakan, tantangan terbesar melatih tim SMP adalah semua harus dari dasar. Bukan tanpa sebab, hal ini karena mayoritas siswi didiknya nyaris tak punya pengalaman basket sedikipun.

“Kalau megang SMP benar-benar dari nol. Jadi kita harus mulai dari fundamental,” bukanya.

Agar output melatihnya terarah dan terukur, coach Lena berpendapat, hal utama yang harus dilakukan adalah mengenali tiap-tiap individu terlebih dahulu. Setelah fase tersebut dilalui, barulah dirinya menerapkan standar melatih yang sesuai.

“Setelah dapat karakter mereka, baru disesuaikan dengan gaya saya melatih. Normalnya anak SMP latihan seminggu dua kali, kalau kena saya, seminggu bisa enam kali,” lanjutnya.

Baca Juga: Musim Lalu Latih SMA, Kini Fokus ke SMP Cita Hati East, Ini Misi Coach Ernest

Tapi tenang, model bootcamp basket sang pelatih sudah mendapat ‘lampu hijau’ dari orang tua murid didikannya. Mereka bahkan meminta jadwal latihan seminggu penuh. Ra umum!

“Untungnya orang tua murid ini antusias Mas. Mereka malah minta tambah jam latihan, yang semula seminggu enam kali jadi tujuh kali,” tutur wanita kelahiran 1979 itu.

“Tapi saya bilang ke mereka, anak-anak ini tetap butuh istirahat. Kita harus terapkan variasi latihan yang seimbang,” tambahnya.

Momen tak terduga juga datang di pertandingan Junior Exhibition Games 2024 hari Rabu, 4 September 2024.

Ya, ada reuni dadakan dari masing-masing pelatih tim. Kali ini, mereka bertemu bukan sebagai teman, tapi sebagai lawan. Paling tidak hingga laga berakhir. Ternyata, coach Lena dan coach Mauliddiyah adalah rekan pelatih di klub yang sama.

Tentang pertemuan mereka, coach Mauliddiyah berkata, meski bertemu dengan senior-nya, ia tetap profesional dan fokus mengarahkan anak didiknya.

“Ya gapapa Mas, sama-sama fight,” ucapnya.

Pertemuan keduanya terasa hangat. Selepas pertandingan, mereka berdua berfoto bersama di DBL Arena Surabaya.

Sesi foto bersama coach Lena (kiri) dan coach Mauliddiyah (kanan) seusai pertandingan Junior Exhibition Games 2024 Surabaya

Baca Juga: Evaluasi Coach Aditya Anggoro dan Buzzer Beater Pembuka SMP Gloria 1

Junior Exhibition Games 2024 Surabaya merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya