ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Dua gadis cantik asal SMA Santa Maria Surabaya ini berdiri tegak paling depan, di antara barisan suporter SMA Santa Maria Suabata atau Vamos Sanmar kala sekolahnya bertanding di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North. Mereka adalah Michelle Callista Wijaya dan Felisha Ananditha Putri Wijaya.

Berdiri tegak paling depan namun bukan layaknya capo yang memastikan barisan pendukungnya bernyanyi dengan lantang. Mereka berada di barisan terdepan sebagai penabuh perkusi dan snare drum.

Bukan hal biasa. Mengingat pilot dari perkusi dan snare drum biasanya didominasi oleh lelaki. Oleh karena itu, hal ini menjadi fenomena yang luar biasa di DBL Arena Surabaya. 

Sepanjang pertandingan berjalan, dengan balutan plester luka hampir di setiap jari tangannya, Callista dan Felisha, begitu sapaan akrabnya, tak henti-hentinya menabuh “perkakas” masing-masing. Dua gadis cantik ini terus mengiringi setiap lantunan chant yang keluar dari mulut Vamos Sanmar.

Ditemui pasca pertandingan, Callista dan Felisha melipir ke pinggir lapangan, sembari berbincang dengan tim redaksi DBL Indonesia. Mereka bercerita soal lika-liku yang dihadapi, sebelum akhirnya resmi bermain perkusi.

“Sakit sih, tapi karena sudah sering main, jadinya gak terasa sakitnya. Soalnya seru juga kan, adrenalinnya banyak,” celetuk Felisha, pemain perkusi Vamos Sanmar, saat disinggung tentang plester luka di beberapa jarinya.

“Kalau mulai suporteran, sebenarnya sudah dari tahun lalu. Cuma main perkusinya baru tahun ini, karena waktu diajarin sama kakak kelas, saya yang bisa,” sambung gadis yang sedang duduk di bangku kelas XII itu.

Baca Juga: Terapkan Tiga Prinsip, Coach Antonius Bawa Putra Sanmar Selangkah Lebih Maju!

Jika sedikit banyak, pemain perkusi cewek hadir dengan basic drummer, hal itu rupanya tak berlaku untuk Felisha. 

“Justru kalau aku main perkusi dulu, baru ambil les drum. Sempat ikut karawitan juga. Kenapa ya? Mungkin karena benar-benar mau menekuni perkusi dan sudah janji sama diri sendiri, makanya setelah itu langsung ambil les drum,” jawab Felisha.

Pun Callista juga membeberkan alasan di balik kehadirannya sebagai sosok penabuh snare drum Vamos Sanmar. “Kalau aku awalnya memang suka lihat pertandingan olahraga. Daripada nganggur cuma nyanyi doang, jadi sekalian all out aja,” katanya.

“Akhirnya latihan bareng sama Felisha. Kita latihan tuh karena kakak kelas yang main perkusi sudah mau lulus, jadi mereka cari pengganti. Karena cowok-cowoknya pada gak mau, terus takut Vamos Sanmar gak lanjut, jadi kita aja yang maju. Kebetulan bisa juga kan,” imbuh gadis penabuh snare drum Vamos Sanmar itu.

Baca Juga: SMDC Tampil Berani dengan Kung Fu, Fallin' Star Anggun Pakai Tema Cinderella

Berawal dari coba-coba, kini jadi ketagihan. Kini, keduanya tak pernah absen mengawal seluruh tim SMA Santa Maria Surabaya yang sedang bertanding dan butuh kehadiran suporter. “Kalau pada akhirnya aku lulus dan belum ada penggantinya, aku pribadi gak apa sih kalau dipanggil lagi cuma buat main perkusi,” tutup Felisha.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 30 kota dan 222 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan kompetisi 3X3. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY