Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North menjadi tahun terakhir salah satu penggawa SMAN 3 Sidoarjo. Namanya adalah Nuno Xabiel Alfaya, student athlete yang saat ini duduk di bangku kelas 12 SMA. Perjalanan tahun terakhir Nuno dibuka dengan kemenangan. Tim Smantig sukses menang 24-14 atas SMA Untung Suropati Sidoarjo pada laga kedua hari ketiga Sabtu, 10 Agustus 2024.
Total ia sudah berseragam Smantig -sebutan SMAN 3 Sidoarjo- di DBL Surabaya selama tiga musim. Menjadi salah satu penggawa Smantig yang merasakan asam dan garamnya berlaga di DBL Arena, Nuno menyikapinya dengan tabah. Perlu diingat putra Smantig pada musim 2022 sukses melenggang hingga babak Sweet Sixteen DBL Surabaya.
Musim 2023 mereka gagal total dan harus terhenti di babak grup. Naik dan turunnya performa Smantig dirasakan betul oleh Nuno. Yap, pada tahun pertamanya berseragam Smantig, Nuno dan merasakan bagaimana ketatnya perburuan gelar juara di babak Sweet Sixteen.
Baca juga: Tentang Kesabaran dan Penantian Panjang Skuad Putra MANSA
Pada tahun pertamanya ia sudah sudah menerima kenyataan pahit. Mimpinya membawa nama sekolah terbang tinggi terhenti di babak Sweet Sixteen.
Nah, ternyata terhennti di babak grup itu justru lebih menyakitkan menurut Nuno.
“Tahun pertama itu aku masih jadi ruki dan itu aku seneng-senenng aja. Apalagi bisa sampai Sweet Sixteen itu sudah pencapaian bagus lah. Pas tahun kedua cuman sampai babak grup itu aku kayak merasa gagal sebagai anak SMA kelas 11,” bukanya.
Yap, saat itu Nuno merasa ada beban besar yang harus ia pikul sebagai student athlete kelas 11 SMA. Bukan, tentang menjaga ekspektasi para suporter dan guru-guru di sekolah. “Aku ngerasa gagal aja gak bisa jadi penyambung antara kakak-kakak kelas sama adik-adik kelas. Padahal kan tugasku waktu itu cuman itu ya (selainn basket),” ungkapnya.
Yap, tekanan tersebut semakin ia rasakan pada DBL Surabaya 2024. Nuno menjadi salah satu pemain senior yang kenyang pengalaman di tubuh Smantig. Pertandingan ketat dan suka-duka selama berlaga di DBL Arena sudah perna ia rasakan semuanya.
“Tahun ini lebih berat. Aku bukan cuman jadi senior di tim saja. Tapi, aku juga punya tanggung jawab buat ngerangkul teman-teman kelas 10 sama 11. Apalagi aku sudah merasakan semuanya dari awal,” terangnya.
Baca juga: Skill Komunikasi ala Satoe untuk Memecah Riuhnya DBL Arena!
Selain tanggung jawab besar yang harus ia emban, Nuno juga merasakan tekanan dari sudut pandang lain. Kakak-kakak alumni tim basket Smantig juga menitipkan target besar untuk basket smantig musim ini.
“Kalau dari kakak-kakak alumni sih mereka gak mau Smantig cuman sampai di round 1. Aku pribadi juga gak mau. Soalnya ini tahun terakhirku, gak mau kayak dulu lagi. Maunya menang terus,” sambungnya.
Pundak Nuno begitu berat karena ada tanggung jawab besar yang ia bawa. Bukan hanya soal menjaga kondusi tim tetap dalam performa bagus. Melainkan juga menjaga ekspektasi kakak-kakak alumni dan menjadi sosok panutan bagi adik-adiknya.
Beruntungnya Nuno tipe anak yang tak terlalu memikirkan hal tersebut. “Aku gak mau memikirkan hal itu. Pokoknya aku fokus aja untuk bisa menang pada setiap gim,” cetus cowok yang punya rencana untuk kuliah di luar negeri tahun depan.
Sosok Nuno begitu krusial di skuad Smantig. Ia bukan hanya menjadi senior yang kenyang pengalaman. Tugasnya begitu besar mulai dari menjadi jembatan penyambung antara adik-adiknya dan para alumni. Plus mewujudkan mimpi basket Smantig untuk musim ini.
Pundaknya berat tapi Nuno masih bisa tersenyum. Semangat terus buat Nuno Xabiel dan penggawa Smantig lainnya!
Statistik pertandingan ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)
Saksikan tayangan ulang livestream pertandingan lewat video di bawah ini:
Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.