Skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 bakal mendapatkan tantangan terakhir di Nike Tournament of Champions (TOC) yang digelar di Chicago, 17-22 Juli 2024. Tim besutan coach Risdianto Roeslan dan Bisma Sabda Imanissi itu bakal menjalani game keenam sekaligus terakhirnya melawan klub basket asal Colorado, Mountain West Premier, Senin 22 Juli 2024 pukul 10.30 waktu setempat.

Hari terakhir ini digelar dengan mempertemukan tim-tim dari grup yang berbeda. Sebagaimana diketahui skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 berada di Grup A untuk kategori 17U New York. Nah, skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 yang berada di posisi keenam Grup A, akan diuji oleh klub basket Mountain West Premier yang juga berada di posisi keenam Grup B.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya skuad All-Star telah menghadapi lima tim hebat asal sejumlah negara bagian di Amerika Serikat yang tergabung di Grup A. Mereka adalah GRIT 17U Respect, EOSC, Just Play Elite 17U United, Exodus NYC Elite, dan MO Phenom StL Truck.

Baca Juga: DBL Indonesia All-Star 2024 Lakoni Gim Ketat dengan Tim Asal Ohio dan Missouri

Meski berada di peringkat terakhir Grup B, lawan skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 ini juga bukan sembarangan. Mountain West Premier merupakan bagian dari klub basket terkenal di Amerika Serikat, Premier Basketballl Club. Klub itu banyak punya akademi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat antara lain di Nevada, Arizona, dan Utah.

Meskipun belum meraih hasil positif dalam lima pertandingan yang dilakoni, namun perkembangan signifikan terlihat dari permainan anak-anak DBL Indonesia All-Star.

Mereka juga sudah sangat siap menghadapi pertandingan terakhir ini. Lima kali bertanding lawan tim basket U17 dari sejumlah negara bagian di Amerika Serikat membuat mereka sudah lebih memahami cara bermain lawannya.

Salah satu penggawa Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 Praissey Blessed mengatakan tim-tim di Amerika Serikat itu bermainnya sangat tenang. Itu yang membuat mereka bisa drive permainan dengan oke.

"Udah tanding sama tim-tim di Amerika Serikat ini jadi tahu gimana mereka mainnya. Ketika dapet bola, tujuannya nembak, bukan di-passing. Mindset-nya itu mereka harus yang ngatur jalannya pertandingan. Mereka nggak mau kalau jalan pertandingan itu kita yang ngatur. Nah, kita tidak boleh terbawa permainan mereka," ujar pemain asal SMA BPK Penabur Cirebon itu.

Baca Juga: Evangeline Clarissa Bangga Bertemu All-Star di Tournament of Champions

Tournament of Champions adalah turnamen basket junior perempuan terbesar yang berlisensi NCAA. Turnamen ini menjadi ajang tahunan yang sangat bergengsi bagi pebasket perempuan tingkat sekolah menengah atas di Amerika Serikat.

Tournament of Champions pertama kali digelar pada 1997. Turnamen ini kerap diikuti tim-tim basket dari banyak negara. Total 800 tim dari seluruh dunia pernah merasakan turnamen ini. Sebagian besar memang dari Amerika Serikat. 

Pada 2024, Tournament of Champions diikuti oleh tim-tim elit dari 50 negara bagian Amerika. Juga setiap provinsi di Kanada. Termasuk seluruh 32 program Nike EYBL dan sebagian besar program pembinaan basket terbaik di Amerika.

Sebagai turnamen tingkat junior yang sangat bergengsi, turnamen ini tidak bisa lepas dari pantauan para pemandu bakat dari beberapa kampus di Amerika Serikat. Terutama mereka yang selama ini kompetitif di NCAA.(*)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya