Tahun 2024 jadi tahun spesial untuk DBL Indonesia dan Keira Ammabel Hadinoto. Untuk DBL Indonesia, kini penyelenggara liga basket SMA terbesar se-Indonesia itu telah menginjak usia 20 tahun.
Sementara untuk Keira, ia akhirnya berhasil menjadi DBL Indonesia All-Star di tahun ketiganya sekaligus tahun terakhir bermain di DBL.
Hubungan antara Keira dan DBL begitu lekat. Dua tahun ke belakang, Keira selalu terpilih mengikuti DBL Camp. Namun, ia selalu gagal di Top 28 Campers.
Baca juga: Pendewasaan Cliffton Wijaya Selama Tiga Tahun Bermain di DBL
Tahun terakhirnya ini, kapten milik SMAN 70 Jakarta itu berhasil menorehkan mimpinya. "Perjalanan aku di DBL itu udah pasti banyak yang gak dilihat orang, Kak. Saat DBL Camp aku selalu sakit. Makanya sempet trauma waktu di DBL Camp kedua," ujarnya.
Tahun pertamanya ikut DBL Camp (2022), Keira berhasil terpilih mendapat Wild Card. Hanya saja, ia tersisih dari persaingan DBL Indonesia All-Star. Hal itu membuatnya takut dan menyimpan trauma mendalam ketika terpilih kembali di tahun keduanya.
"Aku sempat terpikir nggak mau ikut lagi. Sampai tahun terakhir aku, aku cuma fokus jaga diri aja dan apapun yang terjadi, let it be," tuturnya.
Sekali lagi, tahun 2024 jadi tahun spesial untuk Keira dan DBL. Keira berhasil menggapai mimpinya. DBL berhasil menyentuh usia 20 tahun.
Baca juga: Tentang Maxine Maria dan Jembatan Mimpinya
"DBL itu every student athletes dream. Kalau anak basket ditanya bagaimana rasanya main di DBL, sudah pasti seru, karena suasana dan rasa kompetitifnya itu bergengsi banget," cetus dara berusia 18 tahun itu.
Tiga tahun berturut-turut berhasil membawa tim basket putri SMAN 70 Jakarta juara di DBL Jakarta, Keira mengaku DBL memberikan efek yang luar biasa untuk hidupnya. Bahkan, untuk kariernya sendiri.
"Lewat DBL itu jadi salah satu alasan kenapa aku juga bisa main Popnas dan dipanggil Timnas," tukasnya. (*)