Masih tentang 20 Tahun DBL sekaligus menyambut Hari Bhayangkara ke-78 tahun. Ini tentang seorang student athlete putri yang kini mengemban tugas sebagai seorang polisi wanita atau polwan. Namanya Kiat Tri Wahyuningsih.
Alumnus dari SMAN 2 Bandarlampung itu dulunya pernah bermain di DBL Lampung musim 2010.
Kiat dikenal sebagai pemain berbahaya milik Smanda, sebutan SMAN 2 Bandarlampung. Ia berhasil membawa tim putri Smanda lolos ke babak final DBL Lampung 2010. Saat itu, Kiat dan kolega melawan SMA BPK Penabur Bandar Lampung.
Baca juga: 20 Tahun DBL Edisi Hari Bhayangkara: MVP di DBL, Adhi Makayasa di Akpol
Sepanjang pertandingan, Kiat menjelma bagai tokoh antagonis untuk Penabur. Kelincahannya berhasil menekan Penabur hingga skor keduanya tidak pernah terpaut jauh.
Terbukti, final ini disebut menjadi final ideal. Tim putri Smanda finis sebagai runner-up dengan skor akhir 39-47.
Meski demikian, Kiat berhasil terpilih menjadi salah satu pemain First Team DBL Lampung. Mewakili sekolahnya untuk mengikuti DBL Camp.
Selesai dengan urusan basket di sekolahnya, Kiat meneruskan mimpinya menjadi polisi wanita.
"Dari kecil saya memang punya cita-cita jadi Polisi. Tapi, saya memang senang olahraga. Dari basket ini, justru bikin saya dapat percaya diri. Setelah lulus SMA, akhirnya ambil pendidikan Polisi lewat jalur Akpol (Akademi Polisi)," buka Kiat.
Dampak dari DBL pun ia rasakan ketika menjalani hari-hari ketika masa pendidikan. Salah satunya adalah soal kepercayaan diri dan ketahanan fisik. Apalagi, saat pendidikan, Kiat banyak ditempa fisik.
"Setiap ingat DBL, saya selalu merinding. Excited banget dulu setiap ikut, DBL ini salah satu event di Indonesia yang punya antusias luar biasa. Rulesnya bikin peserta disiplin, apalagi saya dulu pernah ikut repot juga ngurusin berkas-berkas pendaftaran," ungkap Kiat, nostalgia saat ikut 'mengurusi' pendaftaran timnya di DBL.
Baca juga: Fabiola Umaida, Dulu Kapten Basket Kini Merajut Mimpi Jadi Reserse Polisi
Menurutnya, pengalamannya bermain dan berlatih basket untuk DBL saat itu sangat membantunya untuk bergaul hingga menunjang pendidikannya di Akpol. "Setelah lulus sekolah, saya penempatan di Bali. Saat sampai di Bali, hal pertama yang saya cari itu lapangan basket," ucapnya.
Bagi mantan guard milik Smanda itu, hidupnya selalu lekat dengan basket. Meskipun saat ini ia tengah disibukan dengan profesinya. Kiat mengaku masih rutin bermain basket bersama teman-temannya.
Bahkan, baru-baru ini, ia baru saja kumpul dan bermain basket bersama rekannya di Bandar Lampung. "Basket itu nggak cuma soal pertandingan, tapi juga menjalin pertemanan," ujar Kiat.
Berawal dari basket, Kiat saat ini berhasil menjadi seorang polisi wanita. Kini ia sedang terus berusaha meraih yang terbaik di Kepolisian. Pendidikan tingkat lanjut pun sudah ia jalani.
Perempuan kelahiran 20 April 1993 ini telah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) pada Juni 2024 lalu. Ia sekarang ditugaskan di Korlantas Polri di Jakarta.
"Semoga DBL lebih sukses, punya ide inovasi, bikin penikmatnya makin ngerasa keren. Pokoknya, sukses selalu untuk DBL," tegas Kiat ketika ditanya harapannya soal 20 tahun DBL Indonesia. (*)