Gelaran DBL tak hanya menuntut setiap tim untuk benar-benar memperhatikan nilai-nilai akademik para pemainnya saja. Bukan hanya benar-benar menjaga makna dari student-athlete tetap berada pada jalur yang tepat.

Regulasi ketat DBL tidak hanya menyasar pada hal-hal nonteknis pertandingan saja. Melainkan juga ketika pertandingan. Sederhananya adalah cara bertahan (defense). Setiap tim yang berada di posisi bertahan wajib memainkan strategi man to man defense.

Aturan ini sejatinya sederhana. Namun, sebelun DBL, tidak ada kompetisi basket yang mewajibkan aturan spesifik seperti ini. DBL sendiri melihat pertahanan, khususnya man to man defense sebagai salah satu fundamental penting di basket.

Ini pun sejatinya diamini oleh masyarakat basket dunia. Pasti Anda semua seeing mendengar kalimat ini, “Offense wins games. Defense wins championships.” Kalimat tersebut sering kali terdengar atau bahkan divisualisasikan sampai terlihat oleh seluruh komponen tim untuk menegaskan sekali lagi bahwa pertahanan adalah kunci memenangkan sebuah kompetisi. 

Baca juga: Filosofi Masa Depan di Balik Ketatnya Regulasi Jersey DBL

Sejatinya aturan soal cara bertahan di gelaran DBL dibuat bukan tanpa sebab. “Sekitar tiga sampai empat tahun lalu FIBA mewajibkan kompetisi di bawah 16 tahun itu menggunakan man to man defense. Aturan itu diimplementasikan di DBL,” ungkap Donny Rahardian, Wakil Direktur DBL Indonesia.

Sebenarnya cara bertahan man to man defense merupakan cara bertahan paling sederhana. Tak salah jika FIBA menganjurkan kompetisi usia muda untuk memakai cara bertahan tersebut. Man to man defense merupakan dasar dari cara bertahan. Pemain akan belajar banyak hal tentang permainan dan mengatasi masalah ketika di lapangan.

“Ketika sebuah tim memakai sistem man to man defense, mereka bakal belajar bagaimana cara bertahan dengan baik. Itu jauh lebih enak untuk mengembangkan zone defense nantinya,” sambungnya.

Baca juga: Pelatih Harus Berpakaian Formal Jika Ingin Ikut DBL, Kenapa Ya?

Singkatnya man to man defense memaksa setiap pemain memiliki fundamental baik dan tepat ketika bertahan. Dampak ini tak hanya dirasakan oleh sang pemain saja, para pelatih juga merasakannya. Erwin Triono, mantan pemain profesional plus kepala pelatih DBL Academy mengamini hal tersebut.

Man to man defense sangat bagus. Sistem ini mengasah segala lini. Dari sudut pelatih kita tak hanya mengajarkan anak-anak untuk bisa mencetak poin saja. Tapi juga memperhatikan fundamental. Baik untuk pelatih, sistem kepelatihan, hingga pemain. Hasil latihan mereka punya efek jangka panjang,” ungkapnya.

Tak hanya urusan fundamental. Man to man defense juga menuntut para pemain untuk berpikir cepat dalam mengambil sebuah keputusan. Sederhananya menganalisa permainan lawan.

Potret student athlete ketika melakukan man to man defense dan mengarahkan ke titik lemah lawannya agar tidak dengan mudah menerobos masuk dan mencetak angka

Baca juga: 20 Tahun DBL: Konsisten dengan Regulasi Detail

“Kalau dalam defense, pemain yang bertahan akan berusaha untuk menganalisa kelemahan seseorang saat membawa bola,” ujarnya. “Setelah itu ia harus memutar otak agar bisa mengarahkan lawan ke titik kelemahannya,” tambahnya.

Pada intinya man to man defense yang harus diterapkan oleh setiap partisipan DBL punya segudang manfaat bagi sebuah tim. Mengajarkan para pemainnya untuk mau bertahan, membenahi fundamental para pemain, plus insting dalam membaca permainan.

Baca juga: Student-athlete oleh Azrul Ananda, Regulasi yang Dulu Tabu hingga Jadi Standar!

"Dengan man to man defense maka pemain yang defense belajar yang namanya prinsip defense. Ini juga menjadi proses belajarnya seorang pemain terutama ketika bertahan. Belajar menegenal karakter pemain yang offense sesuai dengan situasi dalam setiap gim," cetusnya.

Secara tidak langsung regulasi soal man to man defense ini juga bersinergi dengan terobosan student athlete yang digaungkan DBL. Paham betul pelajaran di ruang kelas. Paham pula ketika membaca pertandingan di lapangan.

Lihat cerita-cerita menarik DBL dalam seri 20 Tahun DBL Indonesia selengkapnya di sini

Populer

Theodore Gomgom Peraih Adhi Makayasa Polri 2024 yang Pernah Main di DBL Semarang
Kontribusi Besar Alumni DBL, Jaminan Masa Depan Basket Indonesia
21 Tempat Wisata di Jakarta Terpopuler yang Wajib Kamu Kunjungi
Selamat 20 Tahun DBL Indonesia!
Timnas Basket Putra Indonesia Raih Emas di ASG 2024!