DBL Indonesia selalu serius dalam menjalankan kompetisi level SMA. Lengkap dengan regulasi yang sangat detail, hingga ke hal-hal mendasar. Jika di kesempatan sebelumnya sudah dibahas tentang regulasi kostum pemain dan pelatih, tim dance, dan hal-hal mendasar lainnya seperti nilai rapor, kali ini DBL Play akan membahas regulasi khusus yang juga diwajibkan oleh DBL Indonesia untuk para pemain yaitu man to man defense.
Seluruh tim yang bertanding di kompetisi DBL harus menggunakan man to man defense sebagai pola pertahanan mereka. Aturan ini ditulis jelas, digarisbawahi, dan diberi penekanan. Blueprint mengenai man to man defense juga tertuang di ‘Peraturan Basket Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025’ yang dapat diunduh melalui aplikasi DBL Play.
Aturan penggunaan man to man defense untuk bermain di liga DBL terdapat pada bagian peraturan khusus dan sub-bab nomor dua tentang man to man defense. DBL Indonesia menggarisbawahi bahwa penggunaan man to man defense hukumnya adalah wajib.
Baca juga: 20 Tahun DBL Dance Jadi Wadah Berkreasi Anak Muda
Semua tim tanpa terkecuali wajib menggunakan man to man defense. Segala defense yang kemudian terjadi setelahnya (double team, switch defense, trapping), diperbolehkan dengan catatan memenuhi prinsip triangle defense.
Lalu, DBL Indonesia juga memberi ganjaran pada aturan ini jika tidak diterapkan. Siapapun yang tidak melakukan man to man defense akan disebut melakukan illegal defense. Tim yang melakukan illegal defense akan dihukum dengan satu tembakan gratis (free throw) dan penguasaan bola akan diberikan kepada tim lawan.
Dari penjelasan ini, DBL Indonesia membuat aturan dengan sangat jelas, detail, dan mendasar hingga ke akarnya. Man to man defense sendiri bukan hanya sekadar strategi. Erwin Triono, Basketball Director DBL Academy, mengatakan, man to man defense adalah landasan bagi pengembangan pemain basket muda. Salah satu fundamental untuk level pelajar.
“Karena dengan man to man maka pemain akan belajar yang namanya prinsip defense, seperti defense rotation, positioning defense terhadap bola dan pemain offense, help serta recovery,” jelas Erwin.
Baca juga: Filosofi Masa Depan di Balik Ketatnya Regulasi Jersey DBL
Dalam kesempatan berbeda, Erwin juga mengatakan man to man defense bisa membuat pemain belajar banyak tentang permainan dan mengatasi masalah di lapangan. Mereka dipaksa memikir, membuka peluang, dan membongkar celah di bawah tekanan lawan.
Jika dalam posisi defense, pemain yang bertahan akan berusaha menganalisa kelemahan lawan saat membawa bola. Setelah itu, ia harus memutar otak agar bisa mengarahkan lawan ke titik kelemahannya.
Sebaliknya, pemain dalam posisi offense harus meningkatkan titik lemahnya untuk naik beberapa level. Bahkan wajib meningkatkannya menjadi salah satu kekuatan. Terlebih ia akan sering bertemu dengan pemain yang juga memiliki skill yang bisa jadi lebih baik.
Proses yang dilakukan secara berulang, penyelesaian masalah, dan pemahaman konsep man to man defense juga punya andil besar untuk tim pelatih. Pola-pola ini bisa membantu pelatih meningkatkan fundamental pemain.
Baca juga: Pelatih Harus Berpakaian Formal Jika Ingin Ikut DBL, Kenapa Ya?
“Man to man defense akan mengasah semua lini. Baik dari pelatih, sistem kepelatihan, hingga pemain. Sehingga, hasil latihan mereka memiliki efek jangka panjang,” lanjut Erwin.
Ingat-ingat juga, DBL adalah singkatan dari Developmental Basketball League. Developmental artinya pengembangan. Aturan-aturan di dalamnya memang sengaja dibuat untuk tujuan pengembangan anak-anak muda level SMA di Indonesia.
Bagaimana pentingnya man to man defense dalam liga DBL tidak lain tujuannya adalah untuk melahirkan pemain muda yang bertalenta dengan fundamental mumpuni.
Berbicara soal regulasi-regulasi di DBL Indonesia, DBL Play akan membahasnya lebih lengkap di artikel selanjutnya.
Nantikan konten dan artikel DBL Play berikutnya, spesial dalam seri 20 Tahun DBL Indonesia! (*)
Lihat cerita-cerita menarik DBL dalam seri 20 Tahun DBL Indonesia selengkapnya di sini