Setiap partisipan DBL bukan hanya diisi oleh tim basket sekolah saja. Pada gelaran DBL tim basket selalu ditemani oleh tim dance mereka untuk tampil di lapangan. Tak hanya menyemangati di samping lapangan saja, tim dance juga memiliki panggung persaingannya sendiri di ajang DBL Dance Competition.
Singkatnya setiap laga DBL bukan cuman soal hasil akhir saja, bukan perkara menang atau kalah. Faktor hiburan juga diperhatikan dengan seksama. Hal ini membuat gelaran DBL menyuguhkan pertunjukan lengkap.
Laga yang panas di lapangan, aksi teatrikal para suporter di tribune, hingga pentas para tim dance yang juga mempersiapkan diri hanya untuk bisa tampil di ajang DBL Dance.
Jika ditarik kesimpulan bukan hanya tim basket saja yang punya segudang persiapan jelang tampil di musim baru. Tim dance mereka juga telah mempersiapkan diri dengan gerak tari, segudang properti dan terobosan mereka.
“DBL itu berbeda dengan kompetisi lainnya. Tim basket dan tim dance itu jadi satu kesatuan. Sejak 2004 tim dance sudah wajib ikut DBL mendampingi tim basket,” ujar Donny Rahardian, Wakil Direktur PT DBL Indonesia.
Tujuannya sederhana. Agar pesan yang dibawa dalam setiap koreografi bisa tersampaikan dengan baik ke penonton di tribune.
Baca juga: Bicara 20 Tahun DBL, Azrul Ananda: Prestasi Tak Dihasilkan dari Cara Instan
Pesannya apa? Beragam. Ada yang ingin menyampaikan pesan untuk menyayangi diri sendiri, mengajak untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal, menjaga alam semesta, hingga sekadar pesan sederhana untuk saling mencintai sesama.
Pesona Cipta Mahakam sebutan tim dance SMAN 6 Jakarta ketika tampil di DBL Jakarta Championship Series
Menariknya adalah teman-teman tim dance bebas berkreasi akan pesan dan alur cerita gerak tari yang dibawakan.
Artinya sejak DBL pertama bergulir tahun 2004, pertunjukan DBL sudah komplet. Pertarungan sengit para penggawa hingga pentas para tim dance. Kala itu namanya masih belum DBL Dance. Pada tahun 2004 sampai 2010 sebutannya masih Yel-Yel Competition. Baru pada 2011 berganti nama menjadi DBL Dance.
Baca juga: Mengapa Ada DBL? Chit-Chat Bareng Azrul Ananda
Ada alasan unik di balik pergantian nama tersebut. “Penyebutannya diganti ke DBL Dance itu karena kalau Yel-Yel Competition identik dengan salah satu sekolah yang langganan menang waktu itu,” imbuhnya.
Hadirnya DBL Dance secara tidak langsung membuka banyak pintu bagi teman-teman yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya di bidang tari. Menjadi wadah bagi mereka untuk mengekspresikan diri. Toh, banyak juga alumni DBL Dance yang sukses di dunia entertainment seperti menjadi model, dancer, hingga menitih karier sebagai penyanyi.
“Sejak awal kita ingin memberikan panggung partisipasi gak cuman untuk tim basket. Tim dance juga menjadi bagian dari DBL. Gak cuman tim basketnya saja,” terangnya.
Menariknya semakin ke sini pertunjukan teman-teman tim dance semakin totalitas. Totalitas yang dimaksud adalah mereka sampai rela menggunakan jasa pelatih dance agar gerak tari lebih padu. Membuat kostum hingga segudang properti sendiri. Hal tersebut terbilang totalitas karena mereka benar-benar mempersiapkan diri di tengah kesibukan sekolah dan proses belajar mengajar.
Persiapan yang panjang itu juga tidak terlepas dari tema besar yang telah ditentukan di awal musim. Baru pada tahun 2018 memakai tema besar yang membuat teman-teman tim dance mulai memikirkan pesan, berkreasi, serta bercerita pada setiap penampilannya.
Baca juga: Tahu-tahu sudah Sampai di Langit
Beberapa dari mereka bahkan benar-benar menyuarakan hal-hal baik. Bersikap kritis sejak dini. Salah satunya adalah SMAN 3 Surakarta. Nama tim dance mereka adalah Threeller Dance Crew. Sudah dua musim mereka menyuguhkan pertunjukan penuh makna.
Pertunjukan Threeller Dance Crew di musim 2022 ketika tampil di DBL Solo
Pada tahun 2022 mereka mengajak para penonton untuk meresapi perjuangan kanker survivor. Musim 2023 cara mereka mengemas tema yang telah ditentukan juga tak kalah dalam. Musim lalu mereka mengajak para penonton untuk lebih merawat dan mencintai lingkungan sekitar.
Contoh sederhana tersebut menjadi pengingat paling mudah bahwa tim dance juga tak setengah-setengah untuk tampil di DBL Dance.
Baca juga: Dimaz Muharri tentang 20 Tahun DBL: Sekarang Bukan Sekadar Liga Basket Pelajar
“Seiring berjalannya waktu DBL Dance itu bukan hanya sekadar entertain saja. Tapi, juga sudah menjadi wadah untuk anak-anak selain basket berekspresi dan berkreasi,” cetusnya.
Untuk DBL Dance 2024-2025 sendiri tema besarnya sudah ditentukan. Selaras dengan 20 tahun DBL mengudara, tema DBL Dance 2024-2025 adalah Move Up.
Tema ini mengajak anak muda Indonesia bergerak maju, mengembangkan karya, dan meningkatkan pencapaian dalam hal apapun.
Sederhananya tema dance kali ini mendorong Gen Z untuk berani menampilkan perubahan positif dalam hidupnya. Plus mengajak orang lain untuk selalu meningkatkan pencapaian dalam dirinya.
Berbicara soal regulasi-regulasi di DBL Indonesia, DBL Play akan membahasnya lebih lengkap di artikel selanjutnya.
Nantikan konten dan artikel DBL Play berikutnya, spesial dalam seri 20 Tahun DBL Indonesia! (*)
Lihat cerita-cerita menarik DBL dalam seri 20 Tahun DBL Indonesia selengkapnya di sini