Risdianto Roeslan, bagian dari jajaran pelatih Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 yang merupakan pelatih kepala dari skuad putri. Tak mudah memang memikul bebannya musim ini. 

Mengingat, barisan srikandi DBL Indonesia All-Star 2023 musim lalu pulang dengan hasil memuaskan pada ajang Chicago Summer Jam. Hal itu, secara tidak langsung memberikan beban tersendiri bagi pelatih SMA Olifant Yogyakarta tersebut.

Namun, coach Risdi tak mau banyak bicara. “Karena saya kurang tahu bagaimana kehebatan kompetisi yang akan dijalani nantinya, ditambah lagi saya baru pegang tim ini, jadi ngomongin juara itu agak berat,” katanya.

“Karena saya gak bisa mengukur secara pasti, saya juga tidak suka membicarakan sesuatu yang saya tidak tahu, jadi yang bisa saya usahakan adalah every game is getting better and better,” sambung pelatih yang nyaris berusia 53 tahun itu.

Baca Juga: Kata Coach Bisma tentang TC Pertama DBL All-Star: Fokus Team Bounding!

Dipercaya menahkodai skuad putri DBL Indonesia All-Star 2024 di usianya yang tak lagi mudah, membuat coach Risdi ikut belajar setiap harinya. Terlebih dirinya bakal memimpin timnya pada ajang bergengsi di Amerika Serikat, Juli mendatang.

“Tanding di Amerika tentu berbeda. Vibesnya berbeda dan kualitas game yang akan dihadapi juga pasti berbeda. Dari situlah kita butuh adjustment dari mereka, kita gak tahu setiap pribadi punya ekspektasi apa, tentu ini akan menjadi masalah,” celetuk coach Risdi.

“Misal saya punya ekspektasi A, ternyata teman yang lain punya ekspektasi B. Dan ketika hal tersebut tidak terpenuhi, hal paling memungkinkan adalah menyalahkan orang lain. Nah, ini selalu berusaha saya hindari dengan menyamakan visi sebelum tanding,” lanjut sosok yang sudah terjun di dunia kepelatihan basket sejak 1999 itu.

Meski tidak berani bicara soal target juara, coach Risdi tetap berusaha mengerahkan seluruh ilmu dan pengetahuan basketnya untuk DBL Indonesia All-Star 2024. “Ada dua hal yang saya tekankan buat anak-anak, yakni maksimal effort dan maksimal attitude. Karena itu dua hal yang bisa mereka kontrol ketika di lapangan,” jelasnya.

“Kita gak bisa kontrol lawan main bagus atau tidak, kita gak bisa kontrol tembakan kita hari ini mau masuk berapa, tapi dua hal tadi yang paling memungkinkan untuk kita maksimalkan,” imbuh coach Risdi.

“Kalau ternyata end up jadi champion ya kita syukuri. Malah bagi saya, ultimantenya itu justru 12 pemain saya dapat tawaran beasiswa. Karena saya juga orang tua yang punya anak. Jadi harapannya begitu,” tutup pelatih kelahiran Kediri itu.

Baca Juga: 20 Tahun DBL Menurut Risdianto Roeslan: Popularitas Basket Indonesia Meningkat!

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 digelar di 30 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 juga menampilkan Pond's Men 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. (*)

Profil Risdianto Roeslan bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya