ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Judul di atas merupakan penggalan kalimat dari tulisan CEO sekaligus founder DBL Indonesia Azrul Ananda, 15 tahun lalu. Ketika itu Azrul menulis pengantar untuk DBL Magazine edisi 2009-2010.

Kalimat itu ditulis Azrul ketika ia mengungkapkan mengapa Developmental Basketball League (DBL) harus digelar?

Saat itu Azrul Ananda menyebut tujuan digelarnya DBL bukan karena prestasi Indonesia dalam hal bola basket sangat memprihatinkan. Di mana saat itu, basket Indonesia di level Asia Tenggara belum terlalu masuk hitungan.

Azrul Ananda mengatakan, tujuan digelarnya DBL tidak tinggi di langit. Tapi rendah di tanah. Sama seperti saat disampaikan di technical meeting pertama DBL, 2004 silam.

"Saya selalu ingatkan bahwa DBL ini bukan hanya untuk menang-menangan, bukan hanya untuk jaga gengsi antarsekolah. Hebatnya pertandingan bukanlah selling point. Pemain bintang bukanlah tontonan utama. Yang utama dan penting itu fun dan experience," tulis Azrul Ananda.

Azrul menyebut tujuan digelarnya DBL tidak muluk-muluk. Menurutnya jika target di awalnya sudah jauh di langit, maka orang jadi memikirkan betapa jauhnya jarak yang memisahkan. Hal itu membuat mereka enggan mencurahkan tenaga dan pikiran untuk ke puncak.

"Kalau targetnya rendah di darat. Makin banyak orang bisa mencobanya. Dan, semakin banyak orang bisa merasakannya, nantinya semakin banyak pula yang tahu-tahu sudah sampai di langit," tulis Azrul.

Kini, menjelang DBL berulang tahun ke-20, tulisan Azrul Ananda itu menarik menjadi sebuah refleksi. Terutama pada kalimat, "tahu-tahu sudah sampai di langit".

Kalimat itu jika dikaitkan dengan prestasi basket Indonesia di kancah Asia Tenggara, setidaknya sudah mulai relevan.

Buktinya, ketika pada 2009 prestasi basket Indonesia di level Asia Tenggara bukan apa-apa, eh pada SEA Games 2021, Indonesia bisa meraih medali emas. Di basket putra.

Dua tahun kemudian, sejarah kembali terukir. Untuk pertama kalinya, Timnas Basket Putri Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023. Yang membanggakan, 8 dari 12 pemain di Timnas Basket Putri Indonesia itu merupakan alumni DBL.

Baca Juga: Raih Emas SEA Games 2023! Ada 8 Alumnus DBL di Timnas Basket Putri

Delapan pemain itu berasal dari latar belakang usia yang berbeda. Mereka pernah berkompetisi di DBL pada periode 2011 sampai 2017. Benar-benar seperti "tahu-tahu sudah sampai di langit" bukan? Setidaknya jika bicara basket Indonesia di level Asia Tenggara.

Di level Asia Tenggara, para pelajar kita juga sudah membuktikan prestasinya di bidang basket. Itu ditunjukkan dengan gelar juara yang baru saja diraih di Asian School Games (ASG) 2024 di Vietnam.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY