Sosok Yualita Rency, penggawa SMA Tritunggal Semarang, berperan besar dalam perjalanan tim putri Tritunggal -SMA Tritunggal Semarang- menyabet gelar juara di Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Central Java Series.
Hadirnya Rency di lapangan sekilas mengingatkan para penonton pada sosok Erinindita Prias, alumnus SMA Tritunggal Semarang.
Pada DBL Central Java musim 2021 dan 2022, Erin -sapaan karibnya- menjadi garda andalan Tritunggal. Selama itu pula Erin berhasil menjadi pencetak poin sekaligus fasilitator untuk teman-temannya. Kehilangan Erin karena telah menamatkan masa SMA mampu ditambal dengan cepat oleh Tritunggal. Peran tersebut kini dipegang oleh Rency.
Saat ini Erin telah duduk di bangku perguruan tinggi. Meski begitu ia masih tetap mengikuti perjalanan adik-adiknya di Tritunggal.
Baca juga: Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam di Balik Perjalanan Halmaheranno
“Senang banget lah, terharu juga soalnya bisa mempertahankan gelar juara di central java (DBL Central Java). Terus ada yang juga sampai kepilih All-Star (DBL All-Star 2024),” ujar Erin.
Pemain yang dimaksud oleh Erin adalah Rency. Yup, tahun pertamanya bermain di DBL Central Java, Rency sukses menembus Kopi Good Day DBL Camp 2024 dan langsung berseragam Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024.
Kabar tersebut membuat Erin sumringah, “Jujur aku sama dia (Rency) itu dari SMP. Dia kalau ada apa-apa gitu ceritane juga ke aku. Seneng pol lah waktu tahu,” ungkapnya.
Ya, Erin lantas mengenang momen di mana Rency juga ingin mengikuti jejaknya di kompetisi DBL. Membawa sekolah juara, berangkat ke DBL Camp, dan terpilih sebagai penggawa DBL All-Star. “Aku SMA kan dia masih SMP. Tapi, kita selalu bareng terus. Dia pengen All-Star tuh waktu awal-awal SMA. Aku tahu banget lah dia dari dulu itu seperti apa,” imbuhnya.
Baca juga: Lewat Basket, Kennie Elbert Ingin Bahagiakan Mama Tercinta
Bahkan, Erin sempat memberi masukan ketika menjelang dimulainya DBL Semarang 2023, “Waktu dia mau DBL aku kek bilang selalu tambah-tambah shoot. Jangan cepat puas intinya,” terangnya.
Di lapangan sosok Erin berhasil digantikan oleh Rency. Hal tersebut juga disadari oleh beberapa orang. Tak sedikit orang beranggapan bahwa Erin dan Rency adalah saudara kandung, “Hampir semua orang bilang kayak kakak adik. Katanya mainnya sama, terus nomor punggung juga,”
“Waktu ikut turnamen di Surabaya itu semua orang ngiranya adik aku main. Padahal kan itu Rency hahahahaha. Love banget pokoknya,” tandasnya.
Oh iya, saat ini Erin sedang sibuk di bangku kuliah. Ia kuliah di Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang dan sedang memasuki semester dua. Semester-semester awal tapi krusial karena banyak tugas dan kegiatan. Semangat terus, Erin!