Rasa bosan kerap kali menjadi musuh terbesar student athlete untuk berlatih dan menjalani rutinitas kesehariannya. Belum lagi bagi beberapa student athlete yang sudah mendapatkan beberapa prestasi. Rasa bosan tersebut datang bersamaan dengan rasa puas akan pencapaian diri.
Hal tersebut membuat teman-teman student athlete kewalahan. Pasalnya langkah mereka masih panjang dan masih banyak hal yang harus dibenahi dan diperbaiki.
Halmaheranno Aprianto, penggawa SMK Santo Mikael Surakarta, merupakan contoh paling baik untuk tidak boleh segera puas akan catatan-catatan apik yang selalu ia kantongi.
Ranno -sapan karibnya- bisa saja menjadi teladan oleh teman-teman student athlete yang lain. Keinginannya untuk terus belajar dan memperbaiki diri sudah jangan ditanya.
Baca juga: Rivalitas Panjang Sekolah Asal Semarang dan Solo di DBL Central Java
Perjalanannya untuk sampai sekarang adalah bukti kecil yang selalu ia usahakan. Yup, selama tiga kali ikut DBL Camp, Ranno hanya gagal di tahun pertama (2021). Sisanya ia selalu terpilih sebagai skuad DBL Indonesia All-Star.
Menurutnya meskipun sudah pernah terpilih lagi, tidak ada jaminan bahwa ia bisa kembali masuk. “Walaupun aku sudah pernah masuk All-Star tahun lalu (2023), aku ya gak boleh kepedean. Saingannya lho ya ketat banget,” bukanya.
Ada satu fokus latihan yang membuat Ranno bisa seperti sekarang. Berlatih strength dan juga endurance, “Penting banget strength di basket itu. Buat aku yang sudah pernah merasakan basket tanpa gym sama basket setelah gym. Kerasa pol,” ujarnya.
Bagi Ranno latihan kekuatan untuk olahraga yang telah ia tekuni sejak masih kecil sangat berpengaruh, “Gampangannya gini. Basket itu olahraga body contact. Kalau kita gak punya strength ya gak bisa main. Tetap bakal kalah sama yang punya strength,” ungkapnya.
Baca juga: Belajar Merelakan Gelar All-Star ala Miguel Stevincent
“Kalau ototnya kuat badannya jadi kuat. Intinya itu harus tetap punya kekuatan,” sambungnya.
Ya, Ranno tak ingin capaiannya saat ini membuatnya tersipu. Ia terus berlatih. Rasa bosan memang selalu ada. “Kalau bosan itu sudah pasti. Pokoknya itu jangan terlalu mikir basket terus. Harus ada kegiatan lain,” terang cowok yang saat ini duduk di bangku kelas 12 SMA.
Ya, biasanya pelarian seorang Ranno adalah menuju ke gym, “Kalau aku biasanya ke gym sih. Intinya cari kegiatan lain seperti lingkungan baru dan vibes,” cetusnya.
Selanjutnya Ranno bakal berangkat ke Amerika Serikat lagi untuk belajar dan berlatih bersama teman-teman DBL Indonesia All-Star lainnya. Saat ini ia masih berjuang bersama tim nasional Indonesia untuk ASEAN School Games 2024 di Vietnam. Semangat terus dan jaga kesehatan Rannosaurus!
Profil Halmaheranno Aprianto bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).