Kekalahan timnas putri Indonesia U-18 ketika bertemu dengan Filipina di ajang FIBA Asia Cup U-18 SEABA Qualifiers menjadi penutup perjalanan para srikandi pada turnamen tersebut.

Ya, selama tiga laga, srikandi Indonesia mengantongi satu kemenangan dan dua kekalahan.

Kemenangan berhasil diperoleh saat Keira Ammabel dan rekan-rekan bertemu dengan Malaysia. Sedangkan, kekalahan pertama Indonesia didapat ketika menghadapi tuan rumah, Thailand. Selanjutnya di laga penutup Filipina memberikan kekalahan kedua pada Indonesia.

Membawa pulang dua kekalahan dan satu kemenangan jelas menjadi bahan pembelajaran teman-teman untuk menatap turnamen-turnamen internasional mendatang. Panggung FIBA U-18 Asia Cup SEABA Qualifiers juga masuk dalam bagian proses persiapan timnas basket putri U-18 untuk FIBA U-18 Women Asia Cup Division A pada Juni di Tiongkok mendatang.

Keira Ammabel merupakan Honda MVP Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Jakarta Series. Sebanyak tiga kali DBL Camp telah diikuti oleh Keira. Hasil terbaiknya ada pada kamp ketiga. Keira terpilih sebagai penggawa skuad elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024.

Baca juga: Indonesia Kalah Lawan Filipina di Laga Ketiga FIBA U-18 Asia Cup Qualifiers

“Kita balik dari Thailand harus lebih keras lagi latihannya. Intensitas berlatih mau tidak mau harus ditingkatkan,” ujar Putu Kezia, salah satu penggawa timnas basket putri U-18.

Sejatinya Indonesia tidak bermain buruk pada turnamen kali ini. Kala bertemu Thailand Indonesia yang tertinggal 18 poin bisa memangkas margin dan hanya tumbang dengan selisih satu poin saja. Cerita serupa juga terjadi ketika menghadapi Filipina. Keira Ammabel dan rekan-rekan sempat menjaga selisih jarak poin.

“Mereka (Filipina dan Thailand) itu mainnya pintar-pintar banget. Mengatur tempo tahu harus seperti apa. Keren banget intinya,” imbuhnya.

Bambang Asdianto ditunjuk sebagai kepala pelatih timnas U-18 untuk FIBA  U-18 SEABA Qualifiers. Bambang Asdianto sendiri pernah mengisi salah satu kelas materi kepelatihan di DBL Camp 2023

Catatan-catatan minor menjadi modal evaluasi jajaran pelatih untuk menyambut kompetisi yang jauh lebih bergengsi di bulan depan. “Negara-negara lain yang bakal kita lawan nanti di FIBA itu jauh lebih tinggi levelnya. Jadi segala aspek harus dibenahi mulai dari stamina, otak, sama mental,” ungkap cewek yang masih duduk di bangku kelas 11 SMA Gloria 1 Surabaya.

Baca juga: Thailand Beri Kekalahan Perdana Timnas Indonesia di FIBA U-18 SEABA Qualifiers

Menurutnya kemampuan membaca situasi ketika melantun dan mental sangat berpengaruh bagi seorang pemain. “Kita kalah pintar sih. Harus lebih dikuras terus otaknya. Anak-anak di luar (pemain-pemain negara lain) itu memang pinta buat ambil keputusan. Kita harus mengejar ketertinggalan itu,” terangnya. Terus belajar, genk!

 

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Sinergi Sekolah Bawa Bulungan Berprestasi di Olahraga dan Akademik!
Akhirnya Smansa Denpasar Kawin Gelar Lagi!
Inilah 4 Peran Utama yang Ada Di Basket Modern
Tumbangkan Dosman di Final Party, Smansa Denpasar Jadi Juara Lagi!