Kisah perjalanan membanggakan berhasil diukir oleh SMAN 1 Denpasar. Selama berpartisipasi di DBL Bali, sekolah ini mencatatkan sejarah yang di luar nalar.
Singkatnya begini. DBL Bali digelar sejak 2009, sudah 14 kali dilaksanakan sampai tahun 2023 lalu. Tahun 2020 tidak dihitung karena Pandemi Covid-19.
Selama itu, SMAN 1 Denpasar berhasil menjadi tim terkuat di DBL Bali. Mereka paling banyak memboyong piala juara.
Total ada 10 trofi juara yang didapat oleh tim putranya. Sementara itu, lemari piala mereka juga dihiasi oleh 9 trofi dari tim putrinya.
Nah, selama 14 kali DBL digelar di Bali, SMAN 1 Denpasar sebenarnya pernah pulang tanpa piala selama dua musim berturut-turut. Yaitu pada tahun 2021-2022. Kamu bisa melihat informasi lengkapnya di sini.
Sisanya, SMAN 1 Denpasar selalu membawa pulang piala juara. Entah dari tim putranya, tim putrinya, atau keduanya alias kawin gelar.
Tak hanya mendominasi di level Bali. Data menunjukkan Smansa Denpasar menjadi sekolah negeri penyumbang skuad DBL Indonesia All-Star terbanyak.
Data itu menunjukkan, anak-anak Smansa Denpasar mampu bersaing dengan student athlete dari daerah lain.
Sepak terjang Smansa Denpasar juga pernah dibahas sebelumnya di cerita berseri di DBL Play, bertajuk 'Story of Glory'. Tulisan itu berkisah tentang pencapaian SMAN 1 Denpasar, dari sisi pelatih dan alumni.
Kali ini DBL Play akan membahas perjalanan dan perjuangan SMAN 1 Denpasar di DBL Bali dari POV pemainnya langsung: I Nyoman Aldo Dharma Yudha.
Baca juga: Daftar 5 Lagu untuk Latihan Ala I Nyoman Aldo, All-Star Ganteng dari Bali!
Tahun terakhirnya membela SMAN 1 Denpasar di Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Bali Series, Aldo berhasil tembus ke Kopi Good Day DBL Camp.
Itu merupakan tahun kedua dirinya mengikuti DBL Camp. Tahun pertama, Aldo finis sebagai Top 28 Campers atau peraih Wild Card.
Di tahun terakhirnya, dia berhasil menembus Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Capaiannya ini melengkapi prestasi untuk SMAN 1 Denpasar di DBL.
Ketika ditanya mengenai perjalanannya selama ini, pemain ganteng berusia 17 tahun ini mengaku ia melewati banyak rintangan ketika berlatih.
I Nyoman Aldo Dharma Yudha (pegang piala) saat membawa SMAN 1 Denpasar juara di Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Bali Series
"Saat 2023 lalu, aku ambisius banget pengin jadi All-Star. Tapi, itu malah bikin nggak enjoy. Jadi ngerasa pressure. Nah, di tahun ini, aku lebih nothing to lose, bisa main lepas, dan menikmati proses. Mungkin itu yang bikin aku jadi All-Star sekarang," ujarnya.
Soal latihan ketika mengikuti DBL Bali pun, lanjut Aldo, tim SMAN 1 Denpasar sebenarnya tidak mengenal libur.
Jika rutinitas latihan dilaksanakan tiga sampai empat kali dalam seminggu, mereka menambah intensitasnya hingga lima sampai enam kali untuk persiapan DBL Bali.
Nggak cuma itu. Kata Aldo, kompetisi basket level SMA di Bali sebenarnya tidak banyak. Dalam satu tahun, kompetisi basket paling banyak hanya ada tiga atau empat saja. Termasuk DBL.
Semua kompetisi itu diikuti oleh tim basket SMAN 1 Denpasar. "Berbekal latihan rutin dan hitung-hitung menambah jam terbang sebelum ikut DBL," katanya.
Baca juga: Perasaan Emosional Aldo Dharma Kala Terpilih DBL All Star 2024
Pernyataan Aldo ini pun membuat penulis penasaran. Kenapa kompetisi DBL (kelihatannya) jadi tujuan terakhir SMAN 1 Denpasar?
Aldo pun menyahuti dengan semangat. "Karena DBL itu bukan cuma kompetisi, Kak. DBL itu event bergengsi di Bali," cetusnya.
Pemain kelahiran 1 Januari 2006 ini pun menjelaskan lebih lanjut. Kira-kira, begini perkataannya:
"Karena di Bali itu jarang ada event basket untuk level SMA, anak-anak basket di SMA melihat DBL jadi sebuah event yang besar dan pengemasannya bagus.
Di sana (DBL Bali), kita nggak cuma berkompetisi memenangkan tim saja. Tetapi semua warga sekolah ikut heboh dan mempersiapkan semuanya. Termasuk suporter.
Bisa dibilang, kompetisinya nggak cuma basket, tapi juga gengsi untuk bawa nama baik sekolah.
Nah, dari sana, pihak sekolah melihat kalau basket di SMAN 1 Denpasar ini menciptakan budaya yang bagus buat semua elemen sekolah.
Makanya, sekarang, istilahnya, tim basket SMAN 1 Denpasar jadi prioritas sekolah kalau ada kompetisi atau perlombaan non-akademik di Bali."
Dari penjelasan itu, Aldo juga menerangkan, kemenangan beruntun SMAN 1 Denpasar di DBL Bali ternyata menarik peminat siswa-siswi tingkat menengah (SMP) untuk bisa masuk ke SMAN 1 Denpasar.
Menurut Aldo, siswa-siswi SMP yang minat masuk ke SMAN 1 Denpasar ingin mengikuti dan bergabung dalam tim basket sekolah. Supaya bisa berkompetisi dan merasakan suasana DBL Bali.
Fenomena ini kemudian menguntungkan tim basket SMAN 1 Denpasar. Terutama untuk tim basket putra mereka.
I Nyoman Aldo Dharma Yudha saat bertanding di Final Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Bali Series bersama SMAN 1 Denpasar
"Kalau ditanya kenapa SMAN 1 Denpasar menang terus di DBL Bali, itu karena anak SMP yang main basketnya bagus, mereka selalu pilih SMAN 1 Denpasar. Makanya, materi pemain tim putra SMAN 1 Denpasar sampai sekarang bagus-bagus, sudah tersaring sendiri," ujar Aldo.
Oh ya, salah satu yang bisa membuat nama SMAN 1 Denpasar jadi semakin wangi di antara sekolah lain di Bali adalah konsistensi pemain basket mereka.
Dua tahun (2021-2022) tanpa gelar, membuat pemain SMAN 1 Denpasar harus latihan habis-habisan demi membawa pulang kembali gelar juara DBL Bali.
Nggak cuma pemain senior saja. Pemain rookie (kelas X) juga mendapat tugas yang sama dari pelatih.
"Walaupun baru masuk, mereka juga kerja keras banget. Buat nyatuin chemistry, disiplin latihan, pokoknya saling kerja sama," ucap Aldo.
Dari sana pula, Aldo menyinggung soal kultur basket di SMAN 1 Denpasar. Konsisten menjaga gelar ternyata kuncinya adalah disiplin dan mau kerja ekstra.
Semua elemen, pelatih, pemain, sekolah, dan suporter, ikut terlibat. Tidak luput pula peran orang tua.
Rasa kebersamaan itu yang membuat mereka merasa terikat, menjadi lebih solid, dan tumbuh keinginan untuk menjaga nama SMAN 1 Denpasar tetap di puncaknya.
"Setelah aku lulus, aku berharap adik-adik aku nanti tetap harus rajin latihan dan kerja keras buat jaga kekompakan. Tetap solid, jangan sombong, dan jangan remehin lawan," tukas Aldo. (*)
Ikuti terus serial Story of Glory SMAN 1 Denpasar di DBL.id
Seri pertama: Kisah Smansa Denpasar, Dominasi Bali Lewat Kultur yang Mengakar!
Seri kedua: Coach Rusta dan Keabadian Smansa: Tak Semua Pemain dan Pelatih Siap di Smansa
Seri ketiga: Sinar Terang Yudi Hartawan untuk Smansa Denpasar
Seri keempat: Tantangan Besar Putri Smansa Denpasar dan Akhir Masa I Putu Gede Adi Setiawan
Seri kelima: Regita, Winda, dan Nirmala, Trio Smansa yang Mendominasi Bali Bahkan Indonesia!
Seri keenam: Si Paling Tinggi itu Kini Jadi Dokter Gigi