ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

I Putu Gede Adi Setiawan kala memberi intruksi dari pinggir lapangan GOR Purna Krida Kerobokan, Badung, Bali

Rekor istimewa tim putri SMAN 1 Denpasar di DBL Bali dimulai sejak 2009. Tahun pertama kompetisi DBL diselenggarakan di Pulau Dewata.

Saat itu, tim putri Smansa -julukan SMAN 1- Denpasar itu berhasil menjadi juara pertama kali. Bersamaan pula dengan kemenangan yang diraih oleh tim putra mereka. 

Tahun pertama langsung kawin gelar!

Hingga kini total, tim putra Smansa Denpasar berhasil meraih juara di DBL Bali sebanyak 10 kali.

Sedangkan tim putrinya menyusul 9 kali mengangkat trofi.

DBL Bali sendiri sudah 14 kali digelar hingga saat ini. Artinya, Smansa Denpasar hanya 4 kali kehilangan gelar juaranya.

Di serial Story of Glory sebelumnya, DBL.id sudah mengulas sosok-sosok di balik istimewanya rekor tim basket putra Smansa Denpasar. 

Ada sosok I Gusti Ngurah Rustawijaya yang mengawali dominasi Smansa Denpasar di DBL Bali.

Lalu, ada sosok Yudi Hartawan, suksesor coach Rusta -panggilan I Gusti Ngurah Rustawijaya- di tim basket putra Smansa Denpasar.

Coach Yudi bisa disebut sosok di balik kebangkitan Smansa Denpasar setelah mereka sempat hiatus gelar juara.

Nah, di sektor putri, tentu kita tak bisa elakan sosok I Putu Gede Adi Setiawan.

Coach Adi, begitu ia disapa, adalah pelatih putri Smansa Denpasar sejak 2009. 

Baca Juga Seri Pertama Story of Glory: Kisah Smansa Denpasar, Dominasi Bali Lewat Kultur yang Mengakar!

Kariernya di Smansa Denpasar begitu bersinar. Walaupun ia tidak menampik bahwa sempat mengalami pasang-surut ketika menggiring Smansa Denpasar menuju puncak DBL Bali. Terutama pada tiga musim terakhir.

"Tiga musim ke belakang, saya punya tantangan besar. Kita (tim putri Smansa Denpasar) kesulitan buat regenerasi," ungkapnya.

Tantangan Besar Putri Smansa Denpasar dan Akhir Masa I Putu Gede Adi Setiawan

Pemain putri SMAN 1 Denpasar (merah) saat menghadapi SMAN 1 Gianyar di Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Bali Series.

Kesulitan mencari regenerasi ini, lanjut Adi, lantaran sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dibagi menjadi 4 jalur, yaitu zonasi, prestasi, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua.

Jika sistem ini membawa keuntungan besar bagi sebagian sekolah, Adi justru merasa mempunyai tantangan yang cukup sulit dari sisi pelatih.

"Sekolah di Bali itu jaraknya dekat-dekat. Smansa sendiri dekat dengan SMAN 7 Denpasar, ada juga SMAN 2 Denpasar yang nggak sampai dua kilometer," ujarnya.

"Itu membuat anak-anak yang ada di sekitar kita punya potensi memilih sekolah pesaing Smansa. Walaupun kita sudah scouting dan persuasi pemain yang bagus sejak SMP, tetap saja pendaftaran mereka ditentukan oleh sistem," lanjut Adi.

Baca Juga Seri Kedua Story of Glory: Coach Rusta dan Keabadian Smansa: Tak Semua Pemain dan Pelatih Siap di Smansa

Pelatih yang memulai kariernya sejak 2001 ini melanjutkan, tantangan ini menjadi tanggung jawab besar bagi tim pelatih Smansa Denpasar. Terutama soal membina materi pemain yang mereka miliki saat ini.

Pasalnya, setiap tahun sekolah membuka penerimaan siswa baru, setiap tahun pula tim pelatih Smansa Denpasar (khususnya tim putri) harus membina pemain dari awal dan lebih ekstra. 

"Misalnya kita butuh tiga pemain dan sudah scouting, ternyata yang masuk Smansa hanya satu orang. Itu yang bikin kita harus melatih mereka lebih keras lagi," cetusnya.

Di samping itu, pesaing mereka juga melakukan hal yang sama. Melakukan regenerasi dan pembinaan yang berlanjut. Misalnya SMAN 1 Gianyar (Dosman).

Berkat program regenerasi dan pembinaan yang baik, Dosman berhasil menjelma sebagai rival besar putri Smansa di DBL Bali selama tiga musim terakhir.

Bahkan, Dosman berhasil kirim satu wakil dari tim putrinya di Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Dia adalah Ni Kadek Winda Sandia Kanita.

Baca Juga Seri Ketiga Story of Glory: Sinar Terang Yudi Hartawan untuk Smansa Denpasar

"Sudah pasti kehadiran Dosman itu jadi tantangan buat kita (Smansa Denpasar). Makanya, mau gak mau kita harus kerja lebih keras dan latihan lebih sering lagi," ucap Adi.

Soal pembinaan ini, Adi bersama tim pelatih sebenarnya tidak hanya membuat program latihan di dalam lapangan saja. Mereka juga punya berbagai cara dan mencoba formula lain.

Terlebih, anak didik Adi sendiri adalah seorang perempuan, yang menurutnya memerlukan pendekatan yang berbeda dan lebih ekstra dibanding melatih tim putra. 

Program latihan putri Smansa Denpasar sendiri, lanjut Adi, tidak hanya terpaku latihan di sekolah dan lapangan. Sering kali mereka latihan di pinggir pantai, sambil refreshing.

Tantangan Besar Putri Smansa Denpasar dan Akhir Masa I Putu Gede Adi Setiawan

Pemain putri SMAN 1 Denpasar (merah) saat menghadapi SMAN 1 Gianyar di Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Bali Series

"Challenging banget semuanya. Melatih tim putri itu memang harus tegas, tapi sambil perhatikan mood mereka juga. Kalau lagi datang bulan, kadang ada kendala sakit atau suasana hati nggak baik. Kita harus pahami, sering-sering diajak ngobrol dan bikin latihan jadi fun saja," tuturnya.

Formula itu, melatih dengan tegas namun menyenangkan, faktanya membuahkan hasil yang gemilang di Smansa Denpasar. Banyak alumni dari tim putri Smansa Denpasar yang kini bersinar di dunia basket.

Misalnya, Regita Pramesti dan Kadek Pratita Citta Dewi. Keduanya pernah memperkuat Timnas. Bahkan, Citta bersama Timnas berhasil memenangkan medali emas di SEA Games 2023.

Selain basket, alumnus dari tim putri Smansa Denpasar juga mencatatkan keberhasilan di bidang lain. Ida Ayu Draupadi adalah salah satunya. Pernah memperkuat Smansa Denpasar 2008-2010. Sekarang ia sukses menjadi dokter gigi.

"Sebagai pelatih, kita hanya mengajarkan mereka tentang disiplin dan kerja keras. Kesuksesan mereka sekarang itu besar pengaruhnya dari kemauan dan perjuangan mereka sendiri," kata Adi, bijak.

Selama 15 tahun Adi melatih putri Smansa Denpasar, ia mengaku telah melalui banyak suka dan duka, pasang-surut perjalanan. Sembilan trofi juara DBL Bali telah ia dapatkan. Kini, langkahnya telah sampai di ujung perjalanan.

Tepat pada April 2024, Adi memutuskan untuk hengkang dari tim pelatih Smansa Denpasar. Untuk alasan pribadi yang tidak ia sebutkan. Jabatan pelatih ia serahkan ke salah satu tim pelatih, Salman Reza Hakim.

"Saya berpesan ke anak-anak tetap harus disiplin, terutama soal waktu. Mereka juga harus pandai bergaul, karena setelah selesai basket, disiplin dan pergaulan itu yang dapat membantu mereka buat ke jenjang berikutnya," tutup Adi. (*)

Ikuti terus serial Story of Glory SMAN 1 Denpasar di DBL.id

Seri pertama: Kisah Smansa Denpasar, Dominasi Bali Lewat Kultur yang Mengakar!

Seri kedua: Coach Rusta dan Keabadian Smansa: Tak Semua Pemain dan Pelatih Siap di Smansa

Seri ketiga: Sinar Terang Yudi Hartawan untuk Smansa Denpasar

  RELATED ARTICLES
Comments (2)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY