ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Yudi Hartawan kala memberi intruksi dari pinggir lapang GOR Purna Krida Kerobokan, Badung, Bali

DBL Bali punya sorotan tersendiri di ajang DBL Indonesia. Tercatat talenta-talenta muda dari Pulau Dewata nyaris tak pernah absen untuk mengisi skuad elite DBL Indonesia All-Star yang berangkat untuk belajar dan berlatih di Amerika Serikat. Mereka cuman absen sekali -di musim 2023- untuk tidak menyumbang sama sekali pemain di DBL All-Star.

Selebihnya nama-nama campers asal Bali selalu memikat para pelatih DBL Camp. Tentu itu semua buah dari etos kerja serta keinginannya untuk mau belajar, berlatih, dan bersaing selama di kamp.

Menariknya, SMAN 1 Denpasar menjadi sekolah kedua terbanyak yang pemainnya pernah merasakan belajar dan berlatih di Amerika Serikat. Terhitung ada 22 campers yang pernah dan akan berangkat ke Amerika Serikat.

SMAN 1 Denpasar menjadi satu-satunya sekolah negeri yang mengirim pemain lebih dari sepuluh untuk merasakan bagian dari skuad elite DBL Indonesia All-Star!

Berbicara soal SMAN 1 Denpasar, mereka punya sejarah panjang sejak DBL Bali bergulir 2009 silam. Kisah mereka seperti kalimat di bawah ini.

"Lebih mudah meraih gelar juara ketimbang mempertahankan." Kalimat tersebut sangat pas menjadi rujukan untuk perjalanan SMAN 1 Denpasar selama di DBL Bali.

Ya, sejak DBL Bali bergulir pada 2010 tim putra dan putri SMAN 1 Denpasar hanya gagal meraih gelar juara sebanyak empat edisi.

Skuad Smansa (julukan SMAN 1 Denpasar) bahkan sempat menjadi pemegang takhta selama enam musim (2014-2019) berturut-turut. Balik lagi ke kalimat pembuka. Mereka gagal mempertahankan gelar juara di musim ke-12 (2021) dan ke-13 (2022).

Paceklik gelar ini sempat dirasakan pada periode 2012 sampai 2013. Kala itu tim putra Smansa gagal mengawinkan gelar juara selama dua edisi beruntun. Padahal sejak musim 2009 sampai 2011 mereka adalah penguasanya.

Baca Juga Seri Pertama Story of Glory: Kisah Smansa Denpasar, Dominasi Bali Lewat Kultur yang Mengakar!


Tangkapan lensa ekspresi bahagia teman-teman SMAN 1 Denpasar setelah menyelesaikan laga dengan kemenangan

Perlahan namun pasti pasukan Smansa kembali menunjukkan taringnya. Jika pada dua edisi (DBL Bali 2021 dan 2022) Smansa selalu tumbang di fase perburuan tiket Fantastic Four, DBL Bali 2023 mereka kembali mengambil alih takhta yang hilang selama dua musim.

Jika membicarakan kebangkitan Smansa Denpasar, tentu kita tak bisa melepaskan nama Yudi Hartawan.

Ia adalah sosok di balik kembalinya sinar terang Smansa di DBL Bali. Formula-formula baru yang dibawa oleh sang pelatih berbuah manjur musim ini.

Tercatat selama lima laga, Smansa Denpasar selalu mencetak poin di atas 40 poin!. Bahkan pada dua laga awal lawannya hanya diizinkan menembak tidak lebih dari 30 kesempatan. SMA Soverdi yang menjegal langkah mereka untuk mempertahankan gelar di musim 2021 dihajar pada babak delapan besar.

Resman (SMAN 2 Denpasar) yang menggagalkan misi kembalinya Smansa di musim 2022 juga diberikan luka paling sakit, kalah di partai final DBL Bali 2023.

DBL Bali 2023 juga menjadi musim pertama coach Yudi (sapaan karibnya) menjadi nahkoda utama kapal Smansa. Skuad mereka untuk musim 2023 pun masih dihuni beberapa wajah lama.

Terdapat tujuh pemain yang kembali dipercaya dari skuad Smansa pada DBL Bali 2022 untuk mengembalikan kejayaan sekolah di musim 2023.

Adalah I Dewa Gede Adhia Pratama, I Dewa Gede Satriya Wiguna, Gede Troy Wiswama Bhareswara, Nyoman Panjy Yundra, I Gusti Ngurah Putuh Krsianjaya, I Ketut Gede Bayu, I Nyoman Aldo Dharma.

Sejatinya, coach Yudi sendiri baru dua tahun di Smansa. Musim lalu (2022) ia menjadi asisten pelatih coach Rusta (Rustawijaya) yang sukses membawa Smansa meraih enam gelar juara beruntun.

Sebelumnya lagi (2021) ia menjadi nahkoda untuk SMA Santo Yoseph Denpasar di DBL Bali.

“Kalau di Smansa sih baru dua tahun. Tahun pertama (2022) saya ngelatih bareng Kak Rusta. Kedua (2023) ini beliau lebih mantau-mantau saja,” buka coach Yudi.

Tongkat estafet misi membawa pulang kembali piala DBL ke Smansa juga tak diserahkan dengan mudah oleh coach Rusta.

“Saya sempat tanya ke coach Rusta kenapa memilih saya untuk menjadi pelatih di Smansa. Dia jawab karena saya sudah pantas. Beberapa event dia memantau saya. Sampai tiba di event DBL itu coach Rusta kasih saya kepercayaan untuk jadi head coach,” ujarnya.

Menurut coach Yudi melatih Smansa adalah sebuah tanggung jawab besar. Mengingat sejarah panjang mereka di kompetisi DBL Bali yang sangat harum.

“Dengan status Smansa sendiri itu menjadi tantangan buat saya. Pengalaman saya melatih tim SMA belum banyak, lalu ada keinginan juga untuk membawa Smansa selalu ke tempat juara,” ungkapnya.

Misi coach Yudi bisa dibilang berhasil dilancarkan musim ini. Ia menjadi dalang di balik kisah kembalinya Smansa ke singgasana juara.


Laga final DBL Bali 2023 berakhir haru. Yudi Hartawan kembali membawa Smansa ke singgasana juara. Ia memeluk salah satu pemainnya selepas laga usai.

“Belum puas (berhasil bawa Smansa juara). Saya bersyukur karena sudah sesuai dengan target. Tapi, setelah itu reset lagi. Latihan seperti biasa karena masih banyak hal yang harus dicapai bersama,” imbuhnya.

Baca Juga Seri Kedua Story of Glory: Coach Rusta dan Keabadian Smansa: Tak Semua Pemain dan Pelatih Siap di Smansa

Gaya melatih coach Yudi juga terbilang menarik. Sejak awal coach Yudi sudah membuat perjanjian dengan para pemainnya. Untuk selalu mengedepankan tim secara keseluruhan ketimbang capaian-capaian individu antarpemain,

“Berkaca dari sejarah Smansa dan bagaimana sakitnya kalah di gim-gim penting dan krusial. Saya dan para pemain sepakat untuk kepentingan tim lebih besar dari segalanya,” terangnya.

Selanjutnya kapal Smansa di bawah nahkoda Yudi Hartawan tidak mudah. Mereka bakal mengarungi lautan yang jauh lebih luas dengan ombak lebih ganas. Barangkali beberapa kapal bajak laut mencoba untuk mengusik.


Bahagia. Ekspresi penggawa Smansa Denpasar ketika berhasil merengkuh trofi juara DBL Bali 2023

“Semua sekolah sudah pasti mau mencoba untuk mengalahkan Smansa. Saya tidak bisa menyangkal itu. Paling terpenting kita harus selalu siap siapa saja lawannya. Target kita itu juara bukan mengalahkan sekolah ini atau itu,” cetusnya.

Sinar terang Smansa di DBL Bali kembali terlihat. Tinggal bagaimana coach Yudi dan anak asuhnya membawa kapal tersebut tetap pada jalur cahaya (juara) tersebut. Satu yang pasti, Yudi Hartawan merupakan sinar terang pengharapan baru SMAN 1 Denpasar.(*)

Ikuti terus serial Story of Glory SMAN 1 Denpasar di DBL.id

Seri pertama: Kisah Smansa Denpasar, Dominasi Bali Lewat Kultur yang Mengakar!

Seri kedua: Coach Rusta dan Keabadian Smansa: Tak Semua Pemain dan Pelatih Siap di Smansa

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIER
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY