Founder sekaligus CEO DBL Indonesia, Azrul Ananda menyampaikan rasa bangganya melihat formasi skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Sebab, skuad elite itu tahun ini banyak berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Pernyataan Azrul Ananda itu disampaikan usai ia mengumumkan nama-nama yang masuk dalam skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024, Minggu 28 April 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta.

"Ada yang baru tahun ini. Untuk pertama kalinya ada dari Biak. Kalau dari Jayapura dan Merauke sudah pernah. Biasanya kita sulit mencari All-Star dari Kalimantan dan Sulawesi, tahun ini juga ada," kata Azrul pada sejumlah awak media.

Dari sisi skill dan postur, skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 juga imbang. "Banyak yang tinggi-tinggi. Dulu mencari yang tinggi itu susah. Sekarang disuruh memilih di antara yang tinggi, susah," kelakar pria yang pernah menjadi fotografer SMA saat menempuh pendidikan di Amerika Serikat itu.

Baca Juga: Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024

Azrul berharap campers maupun mereka yang lolos menjadi bagian Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024, nantinya bisa meneruskan sejarah menjadi tulang punggung basket nasional.

Selama ini tiap kali Perbasi membentuk skuad Timnas Basket Indonesia selalu yang banyak pemain berstatus alumni kompetisi DBL. Mayoritas di antaranya pernah mengenyam pelatihan di DBL Camp. Bahkan tak sedikit yang pernah menyandang status skuad DBL Indonesia All-Star.

Di Timnas basket kelompok umur apalagi. Di Timnas basket putri senior malah mendominasi. Kita tentu ingat, 8 dari 12 pemain yang mencetak sejarah dengan meraih emas basket putri pertama di SEA Games 2023 merupakan alumni DBL.

Baca Juga: Raih Emas SEA Games 2023! Ada 8 Alumnus DBL di Timnas Basket Putri

"Kami bangga bisa menjadi panggung untuk anak-anak Indonesia agar lebih berani tampil dan membukakan jalan bagi mereka menuju karier profesional," ucap pria penghobi olahraga sepeda itu.

Baca Juga: Top! 15 Campers DBL Camp 2024 Dipanggil TC Timnas Putra U-18

Azrul juga bangga DBL Indonesia bisa konsisten selama 20 tahun menggelar kompetisi basket pelajar, yang kini menjadi yang terbesar di Indonesia. Dalam kurun waktu itu, selama 16 tahun DBL Indonesia tak pernah absen -kecuali karena pandemi- menggelar DBL Camp. Yang tentu diikuti dengan seleksi dan pembentukan skuad elite DBL Indonesia All-Star.

"Tahun ini istimewa karena penyelenggaraan DBL Camp tepat di usia kami yang akan berusia 20 tahun," ucapnya.

Di kesempatan itu, Azrul juga titip pesan untuk skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 maupun campers yang tak terpilih.

"Untuk kalian yang terpilih, tetap berjuang saat di Amerika nanti. Unutk yang tidak terpilih tidak apa-apa, kalian tetap luar biasa. Kalian harus bangga, sampai di sini kalian sudah bersaing dengan puluhan ribu pelajar se-Indonesia," ungkap pria yang dikenal sebagai pengamat balapan Formula 1 (F1) itu.

Azrul berharap campers semuanya bisa meniru perjuangan pelatihnya di Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024, yang juga alumnus kompetisi DBL: Arif Hidayat.

Arif merupakan pemain yang tercatat sebagai skuad DBL Indonesia All-Star. Saat itu masih bernama DBL Indonesia Selection. Perjalanan Arif hingga menjadi pemain basket profesional dengan banyak penghargaan melewati "jalan berliku".

Ketika masih bermain di kompetisi DBL, Arif yang berasal dari Kota Jember, Jawa Timur harus naik truk bersama timnya untuk bisa sampai Surabaya, venue DBL East Java Series.

"Tak lupa dalam kesempatan ini saya minta semuanya juga tepuk tangan untuk campers asal Manado (Honda DBL with Kopi Good Day 2023-North Sulawesi Series)," ucap Azrul menjelang akhir speech-nya saat pengumuman skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024.

"Kalian luar biasa (campers DBL Manado) karena untuk sampai di sini kalian juga tidak mudah. Saya mendengar kalian harus menempuh perjalanan hampir 40 jam karena terjadinya bencana alam (erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara)," terangnya.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Campers DBL Manado: Tidur Seperti Ronda, Panik Ada Longsor

Seperti diketahui, erupsi Gunung Ruang sempat membuat bandara Sam Ratulangi di Manado ditutup sementara. Akhirnya, campers dari DBL Manado harus menempuh perjalanan darat menuju kota yang punya penerbangan ke Jakarta.

Saat itu kota terdekat adalah Gorontalo. Namun penerbangan ke Jakarta habis. Akhirnya campers dari DBL Manado harus menempuh perjalanan ke kota Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. 

Dari bandara Mutiara Sis Al-Jufri di kota Palu, campers DBL Manado lebih dulu harus ke Morowali. Dari Morowali baru terbang ke Makassar. Dari Makassar baru langsung ke Jakarta.(*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa