SURABAYA – Suporter SMA St. Louis 1 Surabaya atau yang biasa disebut Sinluiers merasakan dua peristiwa malam ini. Di satu sisi mereka bangga karena tim putra sekolah berhasil melangkah ke babak semifinal. Tetapi disisi lain bersedih karena tim putri mereka harus gugur.

Yosaphat Angger sebagai koordinator Sinluiers mencoba mewakili perasaan teman-temannya. “Ya mau gimana lagi, dalam pertandingan pasti ada yang kalah dan yang menang. Untuk tim putra tetaplah berjuang. Tim putri jangan bersedih, Sinluiers merangkulmu,” katanya.

Rasa haru itu tak bisa ditutupi para Sinluiers setelah melihat tim putrinya tertunduk lesu memasuki ruang ganti usai laga. Mereka menyanyikan anthem dengan syahdu.

Keceriaan mereka kembali setelah tim putra mereka berhasil melangkah ke semifinal. Hal ini seakan jadi obat penyemangat untuk mereka.

Chants-chants ala Sinluiers kembali mereka serukan untuk mengiringi jalan tim putra menuju semifinal esok hari. Tak ketinggalan mereka juga menunjukan kreatifitas.

Bentuknya berupa koreografi tiga dimensi bergambar dewa Zeuz. Mereka menggambarkan dewa Zeuz yang berkuasa dan begitu kuat.

“Gambar ini juga jadi pesan untuk tim putra dan tim putri sekolah untuk tetap tegar apapun yang terjadi,” tutup Angger.

Populer

Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci