Mengejar titel DBL Indonesia All-Star adalah hal penting bagi student athlete yang bertanding di Honda DBL with Kopi Good Day. Mereka akan dihadiahi pengalaman belajar dan bertanding ke Amerika Serikat.

Namun, dalam mencapai titel ini tidak lah mudah. Vanissa Renata, alumnus UPH College sekaligus DBL Indonesia All-Star tahun 2022 dan 2023, membagikan kisahnya dalam memperjuangkan gelar All-Star itu.

Di tahun pertamanya terpilih untuk bersaing di DBL Camp, Vanissa berhasil menjadi MVP atau pemain terbaik. Hal berbeda terjadi di tahun 2022 lalu. Ia mengaku DBL Camp jauh lebih sulit di tahun keduanya.

Baca juga: Berhasil Ukir Sejarah, Habel Bersyukur Bisa Berjuang Bersama Basket Smabit

"Tahun pertama aku berhasil jadi All-Star, MVP pula. Kalau di tahun kedua nggak bisa jadi All-Star lagi, itu aku malu banget. Di situ aku jadi tertekan, banyak overthinking. Takut nggak kepilih lagi," ujarnya.

Setiap tahunnya, DBL Camp selalu diisi oleh pemain muda berbakat dari 30 kota dan 22 provinsi di Indonesia. Juga dengan menu-menu latihan baru yang beragam. Hal ini membuat persaingan di DBL Camp begitu ketat dan sengit. Demi menyaring ratusan pemain menjadi 24 pemain yang bakal berangkat ke Amerika Serikat.

Vanissa sendiri mengakui, persaingan di DBL Camp tahun 2023 lalu begitu sulit dibanding tahun sebelumnya. Ia harus melewati latihan fisik yang beragam. Belum lagi dengan scrimmage game ketika dirinya masuk ke dalam Top 24 Campers.

Baca juga: Gede Bayu Prayoga Fokus Benahi Stamina Sebelum Berangkat DBL Camp

Menu scrimmage game sendiri adalah latihan yang harus dilewati oleh campers yang terpilih untuk menguji skill bertanding mereka dalam tim. Setelah campers melalui latihan individual di hari-hari sebelumnya. Campers harus menunjukan kemampuan mereka bermain sebagai tim.

"Scrimmage game di DBL Camp tahun lalu aku stress banget. Di situ aku harus bisa main sebagai tim, nggak boleh maruk main sendiri. Jadi pressure sendiri buatku. Apalagi waktu itu Shane Froling (coach DBL Camp) bilang kalau aku tahun 2022 mainnya bagus banget di scrimmage game," cerita Vanissa.

Dari pengalamannya ini, Vanissa sepakat jika scrimmage game jadi latihan paling sulit buatnya. Terutama untuk campers yang pernah mengikuti DBL Camp lebih dari satu kali. 

Baca juga: Bawa AIPL Juara Pertama Kali, Fakhri Afrinaldi Kejar Gelar DBL All-Star

Sebagai alumnus dari UPH College sendiri, Vanissa berharap adik kelasnya yang akan bersaing di DBL Camp bisa tampil prima. "Yang penting harus percaya sama diri sendiri ketika tim kamu nggak bisa bantu banyak. Coba buka peluang dari perbanyak latihan," tukasnya.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 digelar di 30 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 juga menampilkan Pond's Men 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.(*)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya