JAKARTA - Partai big match bakal tersaji pada lanjutan Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-South Region hari ini (20/9) di GOR Bulungan. SMA Kolese Gonzaga bakal bertemu dengan SMA Al-Izhar Jakarta. Laga ini merupakan partai ulangan semifinal Honda DBL DKI Jakarta Series regional Jakarta Selatan tahun lalu.
Masih hangat dalam ingatan kita semua, tahun lalu AIPL (julukan SMA Al-Izhar) berhasil menjinakkan kegarangan Gonz (julukan SMA Kolese Gonzaga) dengan skor 65-47. Musim ini AIPL mampu melaju mulus dari ujian pertamanya. Rhasaan Habibie dkk lolos dari jeratan Labsky (julukan SMA Labschool Kebayoran) dengan skor akhir 40-29 di game pertama. Laga ini tentu penuh akan gengsi. Pasalnya, siapa yang kalah maka langkah untuk menjaga asa jadi juara Jaksel terhenti.
Selain gengsi antar kedua tim, baik Gonz maupun AIPL memiliki pemain yang menonjol. Di kubu Gonz, mereka memiliki Ferdinand Nursalim. Forward andalan Gonz itu merupakan second team Honda DBL DKI Jakarta tahun lalu. Pemain berusia 17 tahun itu juga mampu menembus Best 24 Honda DBL Camp 2018.
Ferdinand yang juga sudah mempelajari permainan AIPL kala mereka bersua dengan Labsky turut mengomentari laga timnya hari ini. “Perfoma AIPL sekarang tidak sebaik tahun lalu. Karena mereka kehilangan pemain kelas XII nya tahun lalu. Tentu, aku optimis bisa unggul dari mereka musim ini. Tapi, satu pemain mereka (AIPL) Rayhan Alfaro patut diwaspadai,” ujar Ferdinand.
Di sisi lain, AIPL juga memiliki Rayhan Alfaro. Student athlete berusia 16 tahun itu merupakan first team Honda DBL DKI Jakarta tahun lalu dan juga masuk Best 24 Honda DBL Camp 2018. Namun, hal itu tak membuat Gonz takut untuk menaklukan runner-up musim lalu, AlPL. Sekaligus menuntaskan revans.
“Ferdinand tentu jadi tumpuan tim untuk mengunci pergerakan pemain andalan AIPL. Kami juga akan mencari celah dari kesalahan yang dibuat tim lawan. Saya juga optimis dengan anak-anak. Karena mereka sudah punya jam terbang yang cukup untuk ikut DBL.” ungkap Irfan Sukata, pelatih Gonz.
Sementara di kubu AIPL menang merupakan harga mati. Titel sebagai finalis Jaksel jadi pertaruhan bagi AIPL jika kandas dari Gonz. Athini Mardlatika coach AIPL akan melakukan perbaikan pada kesalahan yang dibuat timnya dan mempersiapkan kondisi anak asuhnya agar tetap fit saat pertandingan melawan Gonz.
“Saya pasti aware pada kemampuan pemain Gonzaga. Tapi saya lebih fokus pada bagaimana evaluasi game kali ini bisa saya perbaiki lagi untuk mempersiapkan melawan Gonzaga,” tuturnya.()