Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 menghadirkan pentas yang komplet; dengan persiapan yang selalu matang, dengan aksi para aktornya (student athlete) berlaga, dengan tata suara dari tribun yang sangat padu.
Tabuhan perkusi yang saling berirama, dengan tepuk tangan riuh dan sorakan gemuruh setiap kelar satu adegan ajaib. Setiap laga yang digelar adalah pertunjukan yang berbeda.
Tak terasa perjalanan panjang DBL Jakarta sebentar lagi usai. Digelar sejak bulan Juli kemarin, tak terasa tinggal satu laga krusial yang bakal digelar. Indonesia Arena dipilih menjadi tempat digelarnya laga krusial. Laga penentu siapa yang menjadi pemilik Raja dan Ratu DBL Jakarta.
Laga Final DBL Jakarta menjadi panggung ketiga kompetisi basket yang digelar di sana. Sebelumnya ada Indonesia Internasional Basketball Invitational (IIBI), dan FIBA Piala Dunia 2023. Iya, FIBA Piala Dunia. Kala itu Indonesia Arena ditunjuk untuk menggelar laga-laga Grup G dan Grup H, FIBA Piala Dunia 2023.
Baca juga: Pemain NBA yang Pernah Bermain di Indonesia Arena, Venue Final DBL Jakarta
Total ada 14 bintang NBA yang pernah melantun dan keringatnya jatuh di lapangan Indonesia Arena. Selama gelaran tersebut juga tersaji kejutan, cerita inspiratif, hingga drama di lapangan. Spanyol yang menjadi jawara bertahan harus mengemas koper lebih awal dari tim yang lain.
Masih ingat Yago Mateus? Guard asal Brasil yang mencuri perhatian di Indonesia Arena. Yang menjadi idola baru bagi para student athlete untuk berani bermimpi. Dengan tinggi badan di bawah rata-rata pemain lawan dan rekan satu timnya, Yago menjadi bukti nyata mengenai tagline semua bisa.
Bahwa tinggi tidak menjadi acuan utama pada olahraga basket. Yago menjadi bukti bahwa tinggi badan bukan menjadi kekurangan dalam dunia basket. Ia justru menyulapnya dengan keterampilan yang lain.
Kerja kerasnya, keteguhan, serta dedikasinya pada olahraga ini membuatnya berbeda dengan yang lain. Kuat. Tangguh. Dan cepat.
Lalu kejutan datang dari tim nasional Latvia. Tidak ada yang menyangka negara debutan di Piala Dunia FIBA ini terus melaju dan mengalahkan para raksasa. Tidak datang dengan kekuatan terbaiknya dan berada satu grup dengan Kanada, Prancis dan Lebanon.
Mereka berhasil membungkam Prancis dan merepotkan Kanada. Serta mengalahkan juara bertahan, Spanyol.
Kini Indonesia Arena bakal menjadi tempat keempat tim di DBL Jakarta beradu siapa yang pantas menyandang status jawara. SMA Jubilee Jakarta mengirim dua wakilnya di partai puncak. Untuk sektor putri, srikandi Jubilee bakal menantang kampiun musim lalu, SMAN 70 Jakarta.
Baca juga: Ruang Pemain di Indonesia Arena: Nyaman dan Berstandar FIBA!
Pada sektor putra, kesatria Jubilee wajib menjinakan ambisi revans SMA Bukit Sion Jakarta. Jika melihat track record Indonesia Arena, segala kemungkinan bisa terjadi di sana. Menjadi bintang baru di lapangan. Mendominasi, cepat, dan merepotkan.
Mencontoh spirit Latvia yang sangat solid dan percaya diri, atau bahkan ada sejarah baru yang mengudara selepas laga. Segala kemungkinan bisa terjadi.
Spirit para penggawa mulai meningkat mengingat tersisa dua hari lagi. Betul, dua hari lagi merasakan atmosfer bermain di lapangan basket paling megah dan terbesar di Indonesia.
Ada mimpi yang dikejar. Ada asa yang dijaga. Begitulah partai final DBL Jakarta. Dan Indonesia Arena menjadi rumah bagi harapan-harapan dan cinta para penggawa terhadap sekolah dan olahraga ini.
Baca juga: Drama Candu yang Klise, DBL Jakarta
Mimpi apa anak-anak SMA bisa berlaga di lapangan kelas dunia? Lapangan yang melahirkan segala cerita. Kini para penggawa sedang memanaskan mesin. Untuk sementara waktu mungkin mereka berandai-andai selepas mencetak tiga angka harus bagaimana.
Sesudah melakukan gerakan ajaib yang berbuah poin harus seperti apa. Semua jawaban bakal tersaji pada Jumat, 17 November 2023 mendatang. Di mana? Di Indonesia Arena.
Indonesia Arena: a home of every hope.
Foto: FIBA, dokumentasi DBL Indonesia