JAKARTA - Opening Party Honda DBL DKI Jakarta Series 2019 - South Region menyisakan hal-hal seru. Seperti misalnya penampilan suporter SMAN 29 yang selama ini menamakan dirinya Paduka. Paduka merupakan singkatan dari Pasukan pendukung keramat dua sembilan (sebutan supporter SMAN 29 Jakarta).
Saat opening party Selasa (17/9) malam, Paduka benar-benar membuat riuh GOR Bulungan, Jakarta Selatan. Suara dari para Paduka terdengar terus bersaut-sautan meneriakan chant demi mendukung tim kesayangannya. Mereka hadir memenuhi tribun dengan dress code kaus hitam. Malam itu, SMAN 29 Jakarta berhadapan dengan SMAN 38 Jakarta di opening party Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-South Region.
Walau akhirnya mereka harus tunduk dan mengakui keunggulan SMAN 38, namun hal tersebut tak membuat mereka kecewa atau terpuruk. Sebaliknya mereka bangga telah melakukan yang terbaik untuk menunjukan siapa Paduka sebenarnya.
Selain datang beramai-ramai, Paduka juga menyiapkan kejutan di tengah tribun. Mereka mengikuti jejak Armada Bulungan (sebutan supporter SMAN 70 Jakarta) dengan menampilkan koreografi 3D. Koreo itu memuat gambar demon atau iblis. Penggunaan sosok demon ini sejalan dengan SMAN 29 Jakarta yang memang dikenal sebagai sosok “setan” yang menyeramkan.
“SMAN 29 itu dikenal sekolah lain sebagai sosok setan. Jadi pake koreografi ini kita mau nunjukin sangarnya 29 di selatan itu bagaimana. Walaupun kami akui kita tunduk sama 38, yang penting kami udah nunjukin yang terbaik,” ungkap capo Paduka, Dimas Dwi Riyadi.
Capo yang juga merupakan ketua osis di SMAN 29 ini juga menceritakan proses pembuatan koreo 3D itu. "Bikinnya dalam waktu singkat. Hanya tiga hari," katanya. Dengan waktu yang singkat itu Dimas dkk tetap ingin menunjukan dukungan penuh untuk kawan-kawannya yang berlaga di lapangan.
Semangat Paduka menyiapkan koreografi 3D ini juga tak lepas dari dukungan sekolah dan loyalitas teman-temannya di SMAN 29. Tak tanggung-tanggung satu sekolah rela iuran untuk membiayai pembuatan koreografi 3D.
Dimas dan beberapa kawannya juga menyambangi GOR sejak H-1 pertandingan demi menyiapkan penempatan koreografi dan memastikan sosok demon Paduka dapat terbentang gagah saat pertandingan.
“Sekolah kami cuma mengirimkan satu tim basket putra, karena itu pertandingan ini adalah harapan satu-satunya. Makanya kami persembahkan yang terbaik di opening party ini. Kalah menang urusan belakangan” tungkasnya. ()
Baca juga: Pesona Kranze Dance Bikin Nggak Berpaling