SAMARINDA - Tim tuan rumah SMAN 1 Samarinda melakoni laga berat di pertandingan pertamanya, Sabtu (27/7). Sebab, mereka bertemu juara bertahan Honda DBL East Kalimantan Series 2018 SMAN 2 Sanggata Utara.
Kedua tim langsung ngegas di kuarter pertama. Itu yang membuat pertandingan menjadi penuh dengan emosi. Pasalnya, SMAN 2 Sangatta Utara berusaha mempertahankan gelar juaranya tahun lalu. Sedangkan SMAN 1 Samarinda tahun ini ingin memperbaiki capaian tahun lalu, lolos ke big eight.
Motivasi tinggi tim SMAN 1 Samarinda membuat sang juara Honda DBL 2018, SMAN 2 Sangatta Utara kewalahan. SMAN 1 Samarinda pun sempat unggul di kuarter pertama, 5-2.
Pada kuarter kedua, SMAN 2 Sangatta Utara berupaya bangkit. Lewat fastbreak yang agresif, SMAN 2 Sangatta Utara sempat membalikan keadaan. Tapi itu tak bertahan lama. Sebab, Asjad Suwardarna, forward dari SMAN 1 Samarinda membalasnya dengan melesakan slamdunk yang mengoyak ring juara bertahan. Kejar-kejaran skor pun terjadi hingga kuarter kedua berakhir. Tapi kali ini SMAN 2 Sanggatta Utara berhasil unggul tipis dengan skor 10-9.
Di paruh kedua, masing-masing tim bermain ofensif. Beberapa kali skor dalam posisi imbang. Namun, petaka terjadi di awal kuarter ke-4. SMAN 1 Samarinda seolah kehilangan napasnya. Mereka banyak lengah. Dan, SMAN 2 Sangatta Utara bisa memanfaatkanya dengan mencuri banyak poin.
Ketika pertandingan berjalan begitu sengitnya, gemuruh teriakan dari suporter yang tak henti-henti menyalak. Itu membuat SMA 1 Samarinda termotivasi menyusul ketertinggalan. Sayang, SMAN 1 Samarinda harus mengakui keunggulan sang juara bertahan. Skornya tipis, 24-27.
Riswan Andi Garu, pelatih SMAN 2 Sangatta Utara mengatakan, timnya terkejut dengan permainan lawan. “Di laga awal kami langsung mendapat lawan berat. Beruntung anak-anak bisa mengatasinya,” ujarnya. Namun melihat performa anak didiknya, Riswan yakin tahun ini bisa kembali memboyong gelar Honda DBL 2019 ke Sangatta Utara.()
Hasil lengkap pertandingan ini klik di sini