Panggung Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Central Java Series telah usai. Selama digelar, ada yang berbeda dari skuad runner up sektor putri musim lalu, SMA Warga Surakarta.
Yup, masih dihuni beberapa wajah lama plus kombinasi pemain-pemain baru yang pertama kali melantun di DBL Solo.
Ada satu nama yang masuk dalam daftar roster Smarga (SMA Warga Surakarta), namun satu menit saja dia tidak menginjakan kaki di Sritex Arena. Adalah Jesslyne Jaya Wiyanto.
Betul, musim ini adalah musim terakhir Jesslyne Jaya Wiyanto membela Smarga di DBL Solo. Selama dua musim ke belakang sudah begitu banyak prestasi yang didulang.
Baca juga: Kenalan Sama Sydney dan Chloe, Si Kembar dari Regpac Solo!
Pada tahun pertama, Jesslyne berhasil mengantarkan Smarga menjadi kampiun DBL Jawa Tengah. Tahun kedua Jesslyne Jaya dan kolega mengamankan tempat peringkat kedua DBL Jawa Tengah.
Tak hanya itu pencapaian individunya juga bukan sembarangan. Selama dua musim tersebut namanya selalu masuk dalam daftar First Team DBL Central Java Series.
Pada DBL Camp, Jesslyne Jaya juga berhasil menembus Top 24 campers. Secara hitung-hitungan tahun ini menjadi tahun terakhirnya bersaing.
Baca juga: Dapat Beasiswa di San Francisco, Maxine Maria: Demi Basket Putri Indonesia!
Sayang, pada tahun ketiganya dia tak dapat turun ke lapangan. Tepat sebelum gelaran DBL Solo dimulai, Jesslyne harus menepi cukup lama. Yup, cedera yang ia dapat juga bukan sembarangan.
Ternyata, ada cerita lika-liku selama tiga musim ia mempersiapkan diri untuk tampil di ajang DBL. Ditemui ketika ia sedang menonton gim putra di babak Championship Series, Jesslyne (sapaan karibnya) bercerita mengenai naik dan turun kariernya selama terjun di DBL Solo.
Baca juga: Ferry Setyawan, Sosok di Balik Moncernya SMA Pelita Nusantara Kasih di DBL Solo
Halo Jesslyne, Tahun terakhir dan gak satu menit pun di lapangan. Bagaimana rasanya?
Jujur, selama aku ikut DBL ada aja cobaan sebelum musim baru lho. Dan gak cuman baru sekarang aja. Tahun pertama tanganku bengkak dan baru sembuh pas Fantastic Four.
Tahun kedua Achilles dan mati-matian nahan sakit hahahaha. Tahun ketiga malah full absen dan gak sama sekali nyentuh lapangan.
Kalau boleh tahu cedera apa sih yang bikin kamu sampai benar-benar gak bisa main?
Nah kalau ini aku sepertinya ACL (Anterior Cruciate Ligament). Tapi, waktu check up MRI (Magnetic Resonance Imaging) katanya juga kena MCL (Meniscus Cruiciate Ligament) juga. Tapi kayaknya sih ACL sih, Kak.
Itu kena (cedera) pas kapan? Terus orang tua gimana waktu tahu?
Jadi aku kena itu waktu Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) kemarin. Pas banget kalau gak salah satu minggu atau dua minggu sebelum DBL mulai.
Waktu kena itu aku kerasa sih soalnya bunyi krek-krek gitu. Jujur yang panik itu justru mamanya Maxine (Maxine Maria). Orangnya langsung telepon mama hahahaha.
Kalau waktu check up MRI dan tahu kalau ACL, papa cuman bilang. Oh kamu ACL tho. Hahahaha.
Nah, ini kan kamu nonton aja sekarang. Ada pembelajaran apa yang bisa kamu ambil dari kejadian ini (cedera)?
Aku percaya ini masuk dalam waktunya Tuhan. Aku gak pernah meragukan Tuhan sama sekali.
Aku seperti ini ya sudah masuk dalam rencana Tuhan. Ini juga pengingat buat aku juga kan.
Terakhir, waktu tahu kalau kamu bakal gak bisa DBL terus gak bisa bersaing juga buat dapetin First Team dan berangkat DBL Camp gimana?
Balik lagi sih, Kak. Ini semua sudah bagian dari rencana Tuhan. Kalau aku sih gak sedih ya.
Apa coba alasannya aku setres sama rencana Tuhan? Gak ada sama sekali. Dinikmati saja dibawa dalam suka.
Oke, terima kasih Jesslyne. Cepat sembuh ya!
Siap, sama-sama, Kak.
Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).