ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Panggung DBL Dance Competition di hari pertama ditutup oleh penampilan dance team dari SMAN 53 Jakarta, Syncotrez 53 pada Rabu, 20 September 2023. Mereka disambut meriah oleh para suporter SMAN 53 Jakarta yang nribun langsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Kecamatan Pulogadung Jakarta.

Penampilan mereka sangat kental dengan nuansa hip-hop, mulai dari kaus putih dengan rompi berwarna biru hingga celana jogger menguatkan kesan hip-hop mereka. Gerakan mereka kompak dan tegas, sehingga berhasil memukau seluruh penonton yang hadir.

Baca juga Sengit! Labsraw Berhasil Menangi Duel Panas dengan Fourteen

Di balik nuansa hip-hop dan gerakan yang enerjetik, Syncotrez 53 mengusung tema pemberdayaan perempuan. Para dancer Syncotrez 53 kerap melihat perempuan yang selalu dipandang rendah oleh laki-laki dan dituntut untuk memenuhi standar yang dibentuk oleh masyarakat.

Penggambaran mengenai fenomena tersebut dapat dilihat melalui gambar latar yang mereka gunakan. Gambar latar tersebut dipenuhi dengan tulisan-tulisan yang merendahkan perempuan, seperti lemah, gendut, hingga jelek. Dancer Syncotrez 53, Nazyla menyebut bahwa perempuan bebas menentukan dirinya seperti apa dan tak terpaku dengan standar yang dibentuk di masyarakat.

"Kami mengusung tema perempuan yang sering dituntut untuk memenuhi standar oleh masyarakat termasuk laki-laki dan dianggap lemah, padahal perempuan itu kuat dan berhak menentukan seperti apa dirinya sendiri," ujar Nazyla.

Baca juga Menpora Buka Pintu Indonesia Arena untuk Kompetisi DBL

Lebih jauh, digarapnya konsep ini bagi Nazyla lantaran fenomena perempuan yang kerap direndahkan selalu relevan, hal tersebut juga ia kerap temui di bangku SMA. Nazyla memberi contoh di mana perempuan sering dipandang sebagai objek seksual oleh laki-laki di grup pesan.

"Isu ini selalu relevan dan memang sulit untuk meruntuhkan stigma ini. Aku juga ga jarang menemukan perempuan itu direndahkan laki-laki di grup chat mereka," lanjutnya.

Meski sulit menumpas stigma buruk yang kerap menimpa perempuan, Nazyla menegaskan bahwa perlawanan harus terus digaungkan. Ia berpesan kepada seluruh perempuan untuk percaya dengan diri sendiri dan tak ragu mengekspresikan diri mereka.

"Buat perempuan di luar sana, harus terus percaya diri dan jangan ragu untuk ekspresikan diri kalian," tutup Nazyla. (MRS)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY