Meniru Yago! Fokus Pada Kekuatan, Perbaiki Kelemahan

| Penulis : 

Yago Mateus dos Santos. Guard dari Brasil ini mencuri perhatian selama kompetisi FIBA World Cup 2023 yang diselenggarakan di Indonesia.

Jika berbicara soal Brasil mungkin bayangan beberapa orang langsung tertuju pada sepak bola. Pada FIBA world Cup 2023 mereka datang dengan penuh kejutan. Berada di grup G bersama Iran, Spanyol, dan Pantai Gading. Mereka justru bisa menemani Spanyol melaju di ronde kedua.

Bahkan ketika bertemu dengan Kanada yang datang sebagai jawara Grup H , mereka berhasil memberi kejutan dan pengalaman paling berharga bagi Shai Gilgeous-Alexander dan kolega. Yup, Brasil menang dengan skor 69-65.

Sempat tertinggal di kuarter kedua, Perlahan namun pasti Brasil berhasil membalikkan keadaan. Dan menutup laga dengan kemenangan. Salah satu pemain yang mencolok selama kiprah Brasil di FIBA World Cup 2023 adalah Yago Mateus dos Santos. Tingginya cuman 178 sentimeter.

Dalam lima pertandingan, Yago selalu mencetak dua digit poin pada empat laga.  Bahkan ketika bermain melawan Pantai Gading ia mencatatkan dobel-dobel dengan rincian 24 poin plus 12 asis.

Baca juga: GM DBL Indonesia Dipercaya Jadi LOC Manager FIBA World Cup 2023

Merepotkan. Dengan tinggi badan yang di bawah rata-rata pemain lawan dan rekan satu timnya, Yago menjadi sosok bahwa semua bisa. Bahwa tinggi tidak menjadi acuan utama pada olahraga basket.

“Yago jelas adalah pemain yang bagus. Dia (Yago) benar-benar menjadi kunci dari permainan Brasil. Saya justru keberatan kalau soal tinggi badannya yang pendek menjadi kekurangannya ketika di lapangan,” ungkap Dejan Prokic, pelatih dari Pantai Gading.

Apa yang diungkapkan oleh Dejan Prokic memang sesuai dengan keadaan yang di lapangan. Bagaimana Yago memimpin rekan-rekannya, menjadi eksekutor handal, hingga membuat tim lawan kerepotan menjaganya.

“Kita sudah mencoba beberapa cara untuk mematikan Yago. Mencoba untuk post play Yago karena kan tingginya 175 sentimeter. Ternyata itu bukan pekerjaan yang mudah. Karena dia tangguh, cepat, dan sangat kuat,” terangnya.

Baca juga: Belajar Soal Keteguhan Hati Bersama Raul Neto Guard Timnas Brasil

Yago menjadi bukti bahwa tinggi badan bukan menjadi kekurangan dalam dunia basket. Ia justru menyulapnya dengan keterampilan yang lain.

Kerja kerasnya, keteguhan, serta dedikasinya pada olahraga ini membuatnya berbeda dengan yang lain. Kuat. Tangguh. Dan cepat. Kalau sudah Yago (jago) ya Yago (jago) aja.

 Pekerjaan selanjutnya bagi para student athlete atau bahkan tim yang sedang dan hendak mengikuti kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 adalah bagaimana membentuk sebuah kebiasaan soal dedikasi, kerja keras, dan keteguhan pada basket. Bisa?

Foto: fiba.basketball

sumber wawancara: Liputan langsung mainbasket di Fiba World Cup 2023

Jadwal Honda DBL with Kopi Good Day 2023-2024 bisa dilihat di halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya