JAKARTA - Roadshow Honda DBL DKI Jakarta Series 2019 - East Region kembali bergulir pada hari Kamis (12/9) kemarin. SMAN 44 Jakarta mendapat kesempatan menjadi tuan rumah. Roadshow kali ini berlangsung dengan cukup meriah karena Tyfo (julukan tim putra SMAN 44 Jakarta) dan tim dance sekolah ini disambut dengan sangat baik saat mereka diperkenalkan di hadapan para siswa SMAN 44 Jakarta.
Tentunya di Honda DBL musim ini, Tyfo memasang target yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya pada musim lalu, tim asal Duren Sawit, Jakarta Timur ini terpaksa harus tersingkir pada pertandingan pertama usai takluk oleh SMA Don Bosco 2. Musim ini, Kapten Tyfo, Muhammad Nafil Rajabi, mengungkapkan timnya menargetkan capaian yang melampaui perjalanan mereka musim lalu, yaitu semifinal region. “Buat tahun ini targetnya minimal lolos bagan dulu, masuk semifinal, itu target paling minimal kita,” ujarnya.
Rajabi yakin bahwa timnya dapat menggapai target mereka tersebut dengan mempertimbangkan siapa saja lawan-lawan yang berada pada satu bagan dengan mereka. Selain itu, ia juga menilai bahwa proses latihan yang telah jalani cukup meyakinkan. “Kami yakin bisa capai target karena dari pikiran sendiri juga harus optimis, terus kita lihat bagannya, lihat lawan-lawannya, dan hasil latihan kita sendiri. Kami yakin bisa sampai semifinal,” ungkap siswa kelas XI tersebut.
Demi mencapai target semifinal tersebut, para pemain Tyfo rela menambah intensitas dan frekuensi latihan mereka. Jika normalnya mereka latihan dua kali dalam seminggu, menjelang kompetisi East Region ini, Tyfo berlatih empat kali seminggu. Dengan proses latihan yang giat, Rajabi yakin hal tersebut akan berbuah manis bagi perjalanan mereka pada kompetisi musim ini.
Tidak hanya itu, Tyfo juga diperkuat oleh para rookie yang akan menyokong tim ini. Rajabi menyebutkan tiga pemain yang ia nilai dapat membantu timnya dalam meraih kemenangan. Ketiga pemain tersebut memiliki kemampuan offense yang akan memudahkan permainan Tyfo, terutama dalam shooting.
Tidak hanya offense, mereka juga baik dalam sisi defense. Ketiga pemain tersebut adalah Valentino Samuel Laurensius Siburian, Michael Saputra Sihombing, dan Nicolas Naibaho bermain di posisi guard. Michael juga sempat menjadi pemain ketika mendukung tim sekolahnya, SMPN 139 Jakarta, di kompetisi Junior DBL (JRBL), tentu ini akan merepotkan tim lain karena adanya pemain berpengalaman dari Tyfo.
Meski begitu Rajabi mengakui bahwa timnya sempat menghadapi hambatan dalam persiapan mereka. Hambatan tersebut rupanya datang dari dalam skuat mereka sendiri. Rajabi menjelaskan bahwa beberapa pemain Tyfo terkadang kurang konsisten dalam berlatih. Dengan adanya hal tersebut, sebagai kapten tim, ia selalu memotivasi para pemain lainnya agar lebih giat berlatih demi meraih kemenangan bersama sebagai tim.
“Hambatannya yang kita hadapi itu banyak pemain yang gak konsisten latihan, tapi aku bilang ke mereka kalau mereka gak boleh gini nanti kita sendiri yang rugi. Kita kan latihan buat tim kita sendiri, kita latihan bareng biar bisa menang bareng,” ujar pemain berposisi guard tersebut.()