Nuansa Barbie begitu terasa ketika dance team SMA 1 PSKD Jakarta, Uno Hustle mulai memasuki lapangan, Sabtu 12 Agustus 2023. Mereka tampil dengan kostum gaun berwarna pink lengkap dengan rambut palsu warna pirang yang melekat di kepala mereka.
Mereka tak perlu waktu lama untuk menunjukan penampilannya, lagu khas Barbie pun tak lupa jadi pengiring penampilan Uno Hustle. Koreo yang anggun secara apik memukau penonton yang hadir.
Baca juga Jadwal DBL Jakarta Utara-Pusat: Kanisius & Jubilee Tanding!
Pada pertengahan penampilan, keempat dancer tampak menaiki kotak berwarna pink yang telah berada di belakang mereka. Tak lama berselang, mereka mengganti gaun yang semula mereka kenakan. Kostum baru itu masih berwarna pink, bedanya kali ini warna tersebut jauh lebih pekat.
Dancer yang tersisa turut mengganti kostum mereka, iringan musik Barbie yang semula mengiringi penampilan Uno Hustle juga berganti. Dancer Uno Hustle, Kiana menjelaskan bahwa Barbie merupakan tafsiran atas Fun, Youthful, and Popular yang merupakan tema dari DBL Dance Competition tahun ini.
"Barbie itu tidak menua, sosok yang ceria, dan independen. Kami juga mau nunjukan kalau menjadi ketiga sosok itu membuat kita lupa sama jati diri kita yang sebenarnya.
Uno Hustle memang ingin menyampaikan bahwa seseorang tidak boleh melupakan jati diri mereka. Hal itu tertuang dalam koreo ketika keempat dancer yang menaiki kotak yang berwarna pink dan mengganti kostum.
"Gerakan itu kami artikan sebagai seseorang yang terlahir kembali, mereka mulai menemukan siapa mereka yang sebenarnya," lanjutnya.
Baca juga Doa Ibu Serta Tekad Kuat Bawa Bunda Mulia Menang di Laga Debut
Lebih lanjut, Kiana berujar bahwa tidak ada salahnya seseorang terinspirasi sosok Barbie. Meskipun begitu, melalui penampilan Uno Hustle, ia mengingatkan bahwa jangan sampai sosok yang menjadi inspirasi seseorang justru merubah jati dirinya.
"Aku merasa setiap orang pernah merasakan mengidolakan seseorang hingga lupa siapa dirinya. Bagiku gaada salahnya kita mengidolakan sosok Barbie, tapi jangan sampai hal itu justru jadi tekanan dan melupakan sosok kita yang sebenarnya," tutup Kiana. (MRS)