JAKARTA-Keberhasilan tim putri SMAN 36 Jakarta menyegel titel runner up Honda DBL DKI Jakarta Series-East Region tahun lalu, membuat mereka makin terpecut tahun ini. Bahkan, tim asuhan Frangky De Fretes itu mematok gelar juara regional Jakarta Timur.

Pada edisi 2018, SMAN 36 gagal merengkuh juara. Mereka takluk di final dari srikandi SMAN 71 Jakarta. Di babak Championship Series perjalanan SMAN 36 juga harus terhenti pada babak fantastic four setelah kandas dari SMAN 3 Jakarta.

Pada roadshow Honda DBL DKI Jakarta Senin (9/9), putri SMAN 36 memperkenalkan skuad terbaiknya untuk berlaga di Honda DBL tahun ini. Hampir 50 persen pasukan tim yang bermarkas di daerah Rawamangun itu datang dengan skuad baru. Pasalnya, beberapa pemain andalannya seperti Ranaa Putri, Nabila Maharani, Cut Alviana, dan Silla Puspa Damayanti sudah lulus di tahun ini.

Sadar datang dengan skuad baru, Salsabila Amalia yang dipercaya sebagai kapten tim sudah melakukan evaluasi besar-besaran usai gelaran Honda DBL seri ibu kota tahun lalu. Dengan latihan yang dimulai sejak setelah Honda DBL berakhir tahun lalu, Salsabila tidak henti-hentinya memupuk semangat tim. Mereka juga melakukan bounding agar para pemain bisa mendapat chemistry satu sama lain.

Meski kehilangan salah satu playmaker nya Nabila Maharani, tahun ini mereka masih memiliki pemain andalan seperti Zahra Alya Putri. Pemain berposisi playmaker diharapkan bisa tampil ciamik seperti sang kakak, Nabila Maharani. Menurut Kapten tim SMAN 36, Salsabila Amalia kehilangan beberapa pemain di tahun ini memang membuat timnya harus bekerja ekstra.

“Tahun kemarin peran kakak kelas sangat terlihat, pas mereka lulus lumayan bisa jadi beban untuk kita biar mainnya bagus kayak tahun kemarin. Terlebih banyak ekspektasi tinggi dari orang tentang tim kita ini..Jadi jelas kita harus bekerja dua kali lipat dari sebelumnya,” cuap student athlete kelas XI itu.

Pada musim ini SMAN 36 bakal berjumpa dengan SMAN 59 Jakarta. Seandainya mereka menang, Salsabila dkk bakal berhadapan kembali dengan juara bertahan Jaktim tahun lalu, SMAN 71. Meski begitu mereka tetap percaya diri menatap final dan juara di Jaktim. “Intinya kami tetap optimis. Target tahun ini, semoga kami bisa meneruskan apa yang kakak kelas kami sudah capai tahun kemarin, bahkan bisa lebih dari mereka yang jadi runner up,” tungkasnya.

Sementara tim putra SMAN 36 juga tidak mau kalah dari tim putri. Kekalahan tahun lalu di babak awal menjadi tolak ukur peningkatan bagi SMAN 36 tahun ini. Evaluasi yang paling utama dilakukan adalah menambah big man hingga 3 peamin. Ketiga big man  itu adalah M. Fanza, Kelvin dan Jericho Raditya.

Selain menambah Center dalam tim, mereka juga bakal bermain dari segi fisik. Ramadhan Nuariya, point guard sekaligus kapten tim menyatakan bahwa kelemahan mereka tahun kemarin yaitu karena masih lemah dalam segi fisik, sehingga gampang kelelahan saat bermainan.

“Persiapan tahun ini lebih matang dibanding tahun kemarin. Banyak evaluasi, jam latihan juga lebih intensif. Usaha nggak akan mengkhianati hasil, jadi harapan kami bisa melaju ke final dan memegang Jakarta Timur,” pungkas pemain kelas XII tersebut.

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya