SURABAYA-Laga penentuan juara dan runner up grup G Honda DBL East Java Series 2019 berlangsung sengit. Meski keduanya sudah dipastikan lolos ke babak playoffs, baik SMAN 9 Surabaya maupun SMA Petra 4 Sidoarjo sama-sama tampil ngotot.
Sejak kuarter pertama, suntikan semangat dari Songomania-supporter SMAN 9 Surabaya- membuat srikandi SMAN 9 Surabaya semakin semangat. Muhimmatul Arofah yang menjadi jendral lapangan berhasil membuat timnya unggul 4-3 di awal kuarter.
Permainan Petra 4 -sebutan tim basket SMA Petra 4 Sidoarjo- mulai panas di kuarter kedua. Skuad yang diarsiteki Kenny Hoediono ini terus melakukan serangan yang cukup mematikan. Apalagi, ujung tombak mereka Valentina Wangsa bermain brilian pada pertandingan hari ini.
Sukses membalikkan keadaan di kuarter kedua, Petra 4 makin mendominasi jalannya kuarter ketiga. Perpaduan serangan yang dibangun Priscilla Allodya, Valentina Wangsa, dan Dominique Paoki membuat Sembilan kewalahan. mereka pun berhasil mempertahankan keunggulan 20-17 hingga akhir kuarter empat.
Meski kalah, SMAN 9 Surabaya tetap lolos ke babak playoffs. SMAN 9 Surabaya yang mengantongi dua kemenangan dan satu kekalahan finisih sebagai runner up grup G. Sedangkan SMA Petra 4 Sidoarjo berhasil menjadi juara grup dengan sapu bersih tiga kemenangan
Menurut Coach Kenny, anak asuhnya bermain sangat bagus pada pertandingan hari ini. Apalagi hari ini mereka bermain di depan ratusan supporter lawan. “Sejak awal, saya dan coach Andre sudah tekankan bahwa jangan melihat supporter lawan sebagai musuh. Tapi anggaplah jadi supporter sendiri,” ujarnya.
Untuk laga playoffs mendatang, ia akan kembali memperbaiki defense mereka. Terutama komunikasi di lapangan. Pasalnya, beberapa kali, anak asuhnya salah paham dan menyebabkan lawannya mencetak poin.
Di sisi lain, kekalahan melawan Petra 4 menjadi evaluasi bagi skuad Agung Sunarko. Asun-sapaan akrabnya- menjelaskan bahwa komunikasi menjadi faktor utama mereka terjegal. Oleh karenanya ia akan lakukan latihan intensif sebelum babak playoffs.
“Tidak menjamin suatu tim sudah akrab atau gimana. Pasalnya komunikasi basket itu beda dengan komunikasi sehari hari. Ini yang akan saya perbaiki lagi,” tutupnya