Cerita dari Jakarta Selama DBL Camp

| Penulis : 

Satu pekan (8 —14 Mei 2023) sudah dilalui ratusan campers untuk memperebutkan slot di KFC DBL Indonesia All-Star 2023. Digelar di GOR Soemantri dan Grand Atrium Kota Kasablanka seluruh campers bukan hanya saling beradu melainkan juga menimba ilmu. Bukan hanya campers, sebanyak 54 pelatih juga harus berebut empat tempat biar bisa belajar ke Amerika Serikat.

Selama satu pekan itu juga saya menemui berbagai campers dari Aceh sampai Papua. Impian mereka semua sama, ingin menjadi bagian dari DBL All-Star. Satu minggu yang melelahkan tentunya bagi para campers untuk mewujudkan impiannya.

Berbagai drill yang berbeda setiap harinya mereka santap dengan sisa tenaga dan nafas yang sudah terengah-engah. Ada yang sudah menyerah ketika namanya tidak masuk Top 50 campers. Ada yang masih punya keinginan dan berharap bisa terpilih, ada juga yang ingin mencari ilmu.

Baca juga: Terima Kasih Jakarta, See You Again!

Kagum. Kira-kira begitu gambaran saya melihat semangat dan kerja keras campers. Mereka bukan hanya berlatih dua kali sehari secara intensif saja, melainkan juga bersaing. Bagaimana mereka menahan rasa sakit, bertarung mati-matian, sampai melawan diri sendiri.

Ini merupakan pengalaman pertama saya berangkat dan mengikuti penuh DBL Camp. Pengalaman pertama bertemu para campers yang selama ini hanya saya temui lewat obrolan whatsapp

Beberapa coaches yang saya temui saat sedang menerima materi dari pelatih-pelatih elite dari Australia juga mengaku bersyukur. Kebanyakan dari mereka memang tidak memasang target untuk terpilih DBL All-Star. Kebanyakan dari mereka hanya ingin menyerap ilmu yang diberikan lalu dibagikan ke pemain dan pelatih-pelatih lain di daerah asal mereka.

Fenomena tersebut membuat saya kagum. Bayangkan, pelatih-pelatih yang kemarin duduk menerima materi baik di kelas maupun langsung di lapangan punya keinginan untuk membagikan ilmu mahal tersebut. Hal ini tentunya bisa membuat kompetisi DBL sendiri semakin sengit dan penuh drama pada tiap series.

Memang benar, belajar tidak harus ke negeri Cina, kalau Australia ternyata jauh lebih dekat dengan kita. Seperti penggalan lirik lagu Good Riddance dari Greenday. For what its worth, it was worth all the while.

Baca juga: DBL Camp, Kisah Persaingan Sekaligus Persahabatan Ratusan Student Athlete

Ilmu yang diperoleh seluruh campers, coaches sangat mahal harganya dan tidak bisa diganti dengan apapun. Pengalaman tersebut sangat berharga baik untuk saat ini atau akan datang. Baik untuk karier basket mereka atau pada kehidupan. Begitu kira-kira cerita dari Jakarta selama satu pekan. Angkat topi untuk para campers dan coaches.

Honda DBL with KFC 2022-2023 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete berpotensi untuk diseleksi menjadi KFC Indonesia All-Star melalui KFC DBL Camp.

KFC DBL Camp 2023 dilangsungkan di DKI Jakarta untuk pertama kali. Pemusatan latihan basket pelajar terbesar se-Indonesia ini telah dilaksanakan sejak 8 hingga 14 Mei di GOR Soemantri Brodjonegoro dan Grand Atrium Kota Kasablanka. (*)

Kenal lebih dekat para campers KFC DBL Camp 2023 dengan melihat halaman di bawah ini (pengguna Android bisa scroll halaman ini dengan lakukan double tap)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat