SURABAYA-Laga panas juga terjadi antara SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo melawan SMA IPH West Surabaya. Kedua tim yang mengantongi dua kekalahan tampil ngotot di sepanjang pertandingan. Namun, mental bagus yang ditampilkan IPH West Surabaya mengantarkan mereka lolos ke dari jurang degradasi.
Sejak tip off bergulir, IPH West Surabaya rajin melakukan serangan-serangan tajam di sepanjang pertandingan. Memanfaatkan peran guard David Bernard Limanto dalam mengatur serangan, mereka unggul 9-3 hingga akhir kuarter kedua.
Di kuarter tiga, semangat yang diberikan oleh Smamdaholic membuat mental Smamda-sebutan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo memuncak. Adalah M. Wesla Dhifayana S., center Smamda Surabaya yang menjadi aktor comebacknya Smamda Sidoarjo. Dua poin dan satu assists yang ia berikan membuat mereka mengejar ketertinggalan menjadi 11-14.
Smamda makin panas di 10 menit akhir pertandingan. Lagi-lagi, Wesla membuat asa IPH West memudar. Tiga poin yang ia lesakkan di awal kuarter berhasil menyamakan kedudukan menjari 14-14.
Melihat hal tersebut, SMA IPH West Surabaya merombak strategi permainan mereka di lima menit akhir kuarter pemungkas. Samuel Doctorian dan David Bernard Limanto yang dipercaya menjadi ujung tombak berbuah manis. Empat poin yang dilesakkan oleh mereka berhasil mengunci kemenangan IPH West Surabaya dengan skor 18-15.
Handika Ps, Pelatih IPH West menuturkan, tahun ini menjadi pelajaran berharga bagi timnya. Mental mereka sering menciut ketika melihat postur lawan yang lebih besar.
Oleh karenanya selama satu musim kedepan ia akan memperbaiki mental anak-anaknya. “Tim saya pasti akan coba lagi tahun depan dengan semangat yang baru. Saya yakin mereka akan lebih siap tahun depan karena tahun ini 80 persen masih kelas 10,” tutupnya.
Dengan kemenangan ini, SMA IPH West Surabaya bisa melanjutkan musim depan tanpa harus melalui babak penyisihan. Sedangkan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo terpaksa harus terdegradasi kembali ke babak penyisihan.
Statistik pertandingan selengkapnya bisa kamu baca di sini.