SURABAYA - Ada yang seru, sekaligus ada yang haru. Itulah pemandangan yang tersaji di DBL Arena Rabu malam (4/9). Ketika tim putri SMAN 2 Surabaya bertemu dengan SMA Ciputra. Mereka saling berjibaku di laga terakhir hari ke-13 penyelenggaraan Honda DBL seri Surabaya. Laga itu sangat seru. Tak hanya di lapangan tapi juga di atas tribun.

Di tribun selatan, loyalitas ArekSmada sudah tidak bisa diragukan lagi. Dengan kaus kuning cerahnya itu mereka selalu memadati tribun. ArekSmada juga selalu memberikan kejutan-kejutan pada koreografi mereka. Selalu ada tema khusus yang mereka tampilkan pada setiap pertandingan.

Kali ini mereka menampilkan koreografi gambar tiga dimensi raksasa bergambar mummy yang baru bangkit dari kuburnya. Koreografi ini bukan tanpa makna. Mereka berusaha memberi semangat pada tim putri sekolahnya untuk bisa menang di pertandingan malam ini.

Tim putri SMAN 2 Surabaya memang kalah di pertandingan pertama mereka, hingga akhirnya bangkit dan memperoleh kemenangan di pertandingan kedua. Kebangkitan inilah yang diumpamakan ArekSmada dalam sebuah koreografi. Mereka ingin kebangkitan SMAN 2 Surabaya ini menjadi mimpi buruk bagi lawannya malam ini. Seperti mummy yang bangkit untuk menghantui siapapun yang ditemuinya.

Capo ArekSmada Lukman Bramantyo mengaku sangat puas dengan hebohnya ArekSmada malam hari ini. "Saya bangga sebagai ArekSmada bisa menampilkan kreatifitas yang selalu bermakna untuk mendukung teman-teman yang berlaga," ungkapnya.

Kebanggaan itu juga dirasakan oleh suporter SMA Ciputra Surabaya, Eagle Nation. Mereka memang baru tahun ini mendatangkan massa yang cukup banyak untuk datang nribun. Berbekal bass drum dan nyanyian semangat mereka menunjukan loyalitas kepada tim putri sekolah.

Puluhan Eagle Nation, julukan tim suporter SMA Ciputra, yang datang malam ini ternyata adalah salah satu program yang sedang dijalankan ketua OSIS mereka, Farrell Invan. Farell ingin tahun ini sekolahnya ikut serta dalam lomba kreativitas suporter DBL. Ia ingin membuktikan bahwa SMA Ciputra Surabaya juga bisa menunjukan kreativitasnya di tribun.

"Menang atau kalah itu nggak pengaruh, yang penting kebersamaanya dan dukungan penuhnya untuk tim sekolah yang bertanding," ujarnya.

Ia senang programnya mendapat respon positif dari sekolah. Menurutnya kegiatan positif ini bisa diturunkan ke generasi berikutnya. Ferrell sadar bahwa DBL adalah salah satu ajang untuk unjuk kebolehan sekolah-sekolah dalam hal kreatifitas dan semangat berkompetisi.

Dalam laga seru ini tim basket putri SMA Ciputra memang harus mengakui keunggulan SMAN 2 Surabaya. Begitu buzzer berbunyi tanpa pertandingan berakhir, anak-anak tim basket SMA Ciputra tertunduk. Sebagian dari mereka menangis karena gagal mempersembahkan kemenangan dan gagal melaju ke playoffs.

Nah, di tengah teman-temannya tertunduk lesu dan menangis, puluhan Eagle Nation tetap berteriak. Mereka menyemangati agar tim basket mereka tetap tegak berdiri. Satu per satu nama para pemain dipanggil. Dieluk-elukan oleh suporter. "Ayo Jeannifer, tetap semangat, kamu luar biasa!" teriak para Eagle Nation untuk pemain bernomor 11 Jeannifer Pranajaya yang terlihat tak kuasa menahan tangis. Para suporter merasa tak ada yang harus disesali, karena perjuangan tim basket mereka malam ini sudah luar biasa. Sampai ketemu tahun depan Eagle Nation. Kalian hebat! 

Baca juga hasil pertandingan antara tim putri SMAN 2 Surabaya dan SMA Ciputra: Putri SMAN 2 Surabaya Raih Tiket Playoffs Perdana

 

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa