MALANG -Totalitas pendukung Dhamysoga-sebutan SMAN 5 Malang patut diacungi jempol. Tak sekedar meyuguhkan koreo yang breathtaking. Mereka juga memiliki cerita menarik di baliknya.
Misalnya ketika laga memasuki kuarter keempat. Saat itu laga sudah berjalan menit kelima. SMAN 5 Malang masih tampak kesulitan memecah kebuntuan atas SMAN 2 Pasuruan.
Melihat timnya dalam kondisi seperti itu, capo dari Dhamysoga tak tinggal diam. Dia mengangkat tangannya. Memberikan isyarat untuk mempersiapkan koreo selanjutnya. Empat giant flag dibentangkan terlungkup, menunggu aba-aba untuk berkibar. Dan perlahan koreo bergambar kepala Serigala naik membumbung di antara barisan pendukung. Dengan sekali isyarat dari dirigen, tim koreo dan giant flag kompak bergerak menambah kemegahan Sang Srigala Silver.
Sutan Yusufin, salah satu tim koreo menuturkan, apa yang ditampilkan di atas tribun itu merupakan persembahan untuk rekan-rekannya yang berjuang di lapangan. Kata Sutan, untuk membuat koreo itu butuh waktu dan pengorbanan yang tak sedikit. Semuanya dilakukan demi mengharumkan nama SMAN 5 Malang.
“Kami mempersiapkan koreo ini sudah dua bulan yang lalu. Biaya yang kami keluarkan sekitar sejutaan. Dananya kami dapat dari penjualan kaos dan juga gelang,” ungkap Sutan. Total tim inti Dhamysoga ada 51 orang. Mereka dapat tugas masing-masing. Ada yang membuat koreo, mengurus penjualan merchandise dan bagian-bagian lain.
Sayang, perjuangan SMAN 5 Malang musim ini tidak mulus. Mereka harus mengakui keunggulan lawannya di laga hari Senin (2/9). SMAN 5 Malang kalah dari SMAN 2 Pasuruan. Berikut berita pertandingannya: Putra Smada Pasuruan Kandaskan Perjuangan Dhamysoga