Honda DBL with KFC 2022 DKI Jakarta Series telah usai Sabtu 19 November 2022. Setelah digelar di empat region sejak 28 Agustus 2022 yang diawali dari West Region. Setelah hampir 4 bulan lamanya, kini Jakarta telah menemukan juaranya.
SMA Bukit Sion harus mengakui kekalahannya atas SMA Jubilee Jakarta di tahun ini. Setelah 3 musim terakhir mereka berhasil merajai Ibu Kota. Namun, hal itu bukan berarti Buksi mengalami penurunan performa. Justru sebaliknya, ditinggal dua bintangnya (Aaron Nathanael dan Rafael Pasha) tidak membuat kekuatan mereka tereduksi.
Menyusul keberhasilan satu pemain mereka yang meraih gelar MVP (Most Valuable Player). Yup! Gelar pemain terbaik DKI Jakarta tahun ini jatuh pada Matthew Bennedictus Manuputty, penggawa Buksi yang duduk di kelas XII.
Titel bergengsi untuk student athlete itu memang layak disematkan untuk Matthew. Selama membela Buksi di Honda DBL with KFC Seri Jakarta tahun ini, praktis Matthew mengemas total 118 poin, 38 rebound, 17 asis, 1 block, dan 27 steal. Ia juga berhasil membawa Buksi kembali ke final.
Terlebih, jeri payahnya saat membela Buksi bertanding di final. Hustle-nya Matthew dibuktikan dengan performanya saat di lapangan. Awal menit berlaga, Matthew harus mendapat perawatan medis akibat benturan dengan salah satu pemain Jubilee.
Meski dengan perawatan dan perban di kepala, semangatnya tetap tak kendur. Selepas final usai, Matthew membagikan kisahnya pada tim DBL Play. Semangatnya bermain basket bermula sejak ia menginjak usia 10 tahun.
Kala itu, Matthew masih duduk di sekolah dasar. Kesukaannya bermain basket kemudian didukung oleh orang tuanya hingga kini. Ditambah, keputusannya untuk bersekolah di SMA Bukit Sion dan mendapat dukungan tambahan dari sang pelatih, Jap Ricky Lesmana.
Untuk itu, ia mempersembahkan gelar MVP ini bagi keluarga, pelatih, dan teman yang setia mendukungnya. “Gelar ini sudah pasti aku persembahkan untuk mami papi, coach, teman-teman, dan semua orang yang mendukungku,” ujarnya.
“Walaupun tahun ini belum berhasil membawa Buksi juara lagi, tapi kita sudah banyak belajar. Apalagi kita juga sempat latihan non-stop sejak kemenangan di tahun 2021. Hasil ini cukup membuat kita mesti memperbaiki diri lagi besok,” timpalnya.
Raut sedih tak bisa ditampik dari wajah Matthew saat Buksi harus pulang dengan titel runner-up musim ini. Namun, bukan berarti ini akhir perjalanan bagi Matthew. Ia yang juga termasuk dalam jajaran KFC First Team bakal berjuang di DBL Camp untuk menjadi All-Star.
Langkah berikutnya, kata Matthew, ia menargetkan dirinya mampu menjadi salah satu bagian All-Star dan pergi ke Amerika Serikat. Setelah tahun sebelumnya harus terhenti di Top 50 Campers.
“Sudah pasti aku akan terus memperbaiki diri, belajar lagi, dan berusaha buat jadi All-Star tahun ini. Aku ingin ke Amerika Serikat membawa nama baik sekolah,” tandasnya. (*)