SURABAYA – DBL Academy Elementary Exhibition Game 2019 rencananya akan dimulai tanggal 6 September 2019. Sekolah peserta telah mengikuti technical meeting di booth Youth Con di atrium DBL Arena Surabaya, Minggu (1/9). Banyak hal yang harus dipahami para peserta.
Perlu diketahui DBL Academy Elementary Exhibition Game adalah kompetisi basket 5x5 dengan peserta siswa/siswi sekolah dasar (SD). Acara ini juga masuk dalam serangkaian acara Honda DBL East Java Series North Region dan diikuti sebanyak 12 tim basket sekolah dasar yang berada di Surabaya dan sekitaranya.
Ke-12 tim tersebut akan dibagi menjadi 4 grup yang masing-masing grupnya berisi 3 tim. Ketiga tim dalam grup akan berebut tempat menjadi juara grup untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.
Dalam acara technical meeting panitia sudah menjelaskan detail kejuaraan ini. Para pelatih juga mendapatkan penjelasan tentang segala peraturan kompetisi dilengkapi dengan sesi tanya jawab.
Peraturan yang dipakai dalam kompetisi basket tingkat pelajar sekolah dasar ini adalah peraturan yang sama dengan peraturan basket profesional pada umumnya yaitu peraturan FIBA 2018. Hanya saja ada sedikit penyesuaian yang dilakukan seperti jumlah waktu pertandingan yang adalah 2x15 menit. Selain itu, satu tim boleh berisikan pemain laki-laki dan perempuan.
Acara technical meeting ditutup dengan penentuan drawing dengan sistem undian yang diambil setiap pelatih tim basket sekolah dasar. Beberapa merasa was-was dan yang lain sudah merasa siap. Walau begitu respon positif tetap diungkapkan para pelatih peserta DBL Academy Elementary Exibition Game.
Salah satunya Yogi Dian Kurniawan, pelatih dari SD Gloria 2 Surabaya yang mengapresiasi DBL INDONESIA yang membuat kompetisi basket tingkat sekolah dasar.
“Event seperti ini yang menjadi motivasi para pemain muda untuk membangun mental dalam pertandingan dan menambah jam terbang. Apalagi eventnya diadakan oleh DBL yang memang sudah bergengsi di mata para siswa/siswi,” kata coach Yogi.
Terdapat juga saran dari pelatih SD Little Sun Surabaya, coach Yulia. Ia mengungkapkan bahwa harusnya kompetisi seperti ini bisa menjadi kompetisi sebesar DBL dan JRBL.
“Saya berharap event ini bisa menjadi kompetisi tingkat pelajar yang lebih besar lagi dengan peraturan yang tidak dibedakan dengan DBL dan JRBL,” ujar coach Yulia.
Coach Yulia ingin siswa/siswi tingkat sekolah dasar yang memiliki bakat di bidang olahraga basket mendapat pengalaman sejak dini sehingga olahraga basket semakin dikenal dan digandrungi masyarakat.
Saat ditanyai mengenai kesiapan, keduanya menyatakan sudah memperiapkan timnya sejak beberapa bulan yang lalu. Pernyataan siap ini juga keluar dari sebagian besar pelatih yang mengikuti technical meeting siang itu.