SMA Methodist Banda Aceh (Methodist) menjadi pemilik nomor urut dua dalam gelaran DBL selama tiga musim berturut-turut. Beragam pil pahit harus mereka telan sejak gelaran DBL tahun 2018. Kalah yang menyesakkan dan ter-comeback di kuarter pamungkas sudah menjadi santapan mereka disetiap partai puncak gelaran DBL sejak 2018.

Sejatinya permainan Methodist sendiri bisa dibilang bagus. Misalnya di musim 2019. Mereka hanya kalah dua poin dari SMAN 1 Banda Aceh di partai final.

saat musim 2021 juga begitu, mereka bahkan berhasil mengungguli persentase field goals dari sang lawannya SMA Fatih Bilingual School. Sayang, catatan apik yang dibukukan bukanlah tujuan mereka, untuk ketiga kalinya mereka harus duduk di kursi nomor dua.

Baca juga: Menuju DBL Aceh: Banyak Wajah Baru, Fatih Optimis Jaga Marwah Juara

Pada gelaran Honda DBL with KFC 2022 Aceh Series mereka ingin melepas label spesialis nomor dua yang melekat sejak 2018. Mereka siap memulai cerita baru dan berkesan dalam musim ini. Hampir sebagian skuad dirombak habis dan hanya menyisakan 3 pemain sisa perjalanan DBL musim lalu.

“Lumayan berbeda pemainnya, ada 9 anak yang bakal jadi tahun pertama mereka ikut DBL,” ujar James Tarigan pemain dari Methodist. S

ize mereka pun pada gelaran musim ini sedikit lebih kecil ketimbang musim lalu, “Untuk postur juga cukup berbeda jauh saat tahun lalu, tahun ini rata-rata postur tubuh teman-teman sedikit lebih kecil,” tambahnya.

Baca juga: Menuju DBL Aceh: Skuad Baru, Asa Smandu Tetap Sama Pertahankan Gelar

Meskipun begitu Methodist tetap menggenjot para pemainnya demi menciptakan hasil manis saat akhir pagelaran Honda DBL with KFC musim ini.

Bukan saja faktor teknis saat di lapangan saja, James Tarigan mengaku dirinya dan teman-teman juga menyiapkan mental bertanding demi memaksimalkan setiap peluang yang terjadi nanti.

“Kami banyak menambah latihan secara fisik seperti meningkatkan pola offense sama defense. Juga sudah mempersiapkan mental menghadapi laga saat DBL nanti,” ungkap James Tarigan.

Tidak hanya persiapan di atas lapangan saja, perihal di luar lapangan mereka sudah membangun ikatan demi terciptanya sinergi dan satu tujuan pada musim ini, James Tarigan mengaku setiap selepas latihan dirinya dan teman-teman suka mengobrol bersama.

“Sehabis latihan kita pasti duduk nongkrong sebentar, terus di sekolah kami juga sering kumpul-kumpul padahal beda kelas semua,” sambungnya. Semua itu mereka lakukan demi satu tujuan: memutus rangkaian negatif mereka sejak 2018.

Baca juga: Hasil Drawing Honda DBL with KFC 2022 Aceh Series: 22 Tim Siap Adu Kuat!

“Kami engga mau lagi jadi runner-up terus-terusan. Apalagi aku sudah ngerasain sakitnya gimana waktu musim lalu,” tutup James Tarigan. Menarik untuk ditunggu kejutan seperti apa yang akan dibawakan Methodist dalam gelaran Honda DBL with KFC 2022 Aceh Series nanti.(*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya