BANDUNG - SMA BPK Penabur Cirebon berhasil membalaskan dendam tahun sebelumnya yang kalah di partai final oleh SMAN 9 Bandung (Sembilan). Penabur Cirebon menumpaskan Sembilan dengan skor yang cukup jauh 43-71.
Di kuarter pertama pertandingan sedikit berimbang. Walaupun postur Sembilan lebih kecil dari BPK Penabur Cirebon. Namun dengan kecepatan serta shooting yang baik membuat mereka dapat mengimbangi permainan.
Namun kuarter dua justru Sembilan mendapatkan kesulitan setelah pemain dari Cirebon beberapa kali memuntahkan upaya mereka untuk mendapatkan poin. Paruh pertama pun diambil alih oleh BPK Penabur Cirebon dengan skor 29-39.
Di paruh kedua Sembilan tidak dapat mengembangkan permainan. Penyerangan yang dibangun oleh Sembilan selalu berhasil mentahkan oleh center jangkung dari BPK Penabur Cirebon, Maura Agita. Maura bahkan tapil kuat dengan mengukuhkan 7 block dan 12 rebound.
BPK Penabur Cirebon terlihat makin asyik menyerang ke pertahanan Sembilan. Hingga menit akhir, Sembilan belum berhasil mengejar ketertinggalannya.
Menurut juru taktik BPK Penabur Cirebon, Fany Agus menjelaskan bahwa kebanyakan pemainnya masih gugup dan tidak enjoy dalam bermain. "Anak-anak masih gugup. Mainnya tidak bisa santai. Maka dari itu tadi masih belum keluar kemampuan sebenarnya. Paling diperbaiki mental saja biar tidak gugup lagi," jelasnya.
Hasil lengkap statistik dan profil pemain pada pertandingan ini, klik di sini.