Tim putri SMAN 71 Jakarta secara resmi melangkah ke final Honda DBL with KFC 2022 DKI Jakarta Series – East Region. Itu dipastikan usai mengalahkan SMA Al-Maruf Jakarta dengan skor akhir 69-20, Rabu 26 Oktober 2022.
Srikandi Sapta Eka (julukan SMAN 71 Jakarta) bertarung spartan di putaran semifinal. Mereka langsung menunjukkan dominasi sejak tip off dilakukan. Anak-anak Sapta Eka berhasil unggul 22-12 atas Al-Maruf di kuarter pertama.
Tidak banyak berubah di kuarter berikutnya. Sapta Eka masih tampil ganas dalam menyarangkan bola ke area Al-Maruf. Terbukti, putri Al-Maruf tidak bisa mengembangkan permainan. Sedangkan Sapta Eka masih terus mengemas poin demi poin.
Tiga pemain Sapta Eka menjadi kunci pendobrak pertahanan lawan. Mereka adalah Noorindya Faisya, Ataya Putri, dan Azka Nayla. Trisula Sapta Eka itu berhasil mengemas dua digit poin untuk tim.
Faisya efektif dengan 14 poin, Ataya moncer mengemas 12 poin, dan Nayla melengkapi daftar dengan torehan 11 poin. Satu pemain lainnya juga turut berkontribusi lebih untuk tim. Ia adalah Nesha Shafwana yang menorehkan 11 rebound.
Apiknya performa srikandi Sapta Eka di laga ini turut mendapat sorotan dari pelatih mereka, yakni Muhammad Ridzky. Menurutnya, putri Sapta Eka telah menunjukkan pola bermain yang cukup memuaskan.
“Di awal kuarter mereka masih agak nervous tapi setelah setengah bermain, sudah cukup enjoy dan bisa menguasai pertandingan. Tapi, masih ada hal-hal penting yang sering miss dari anak-anak,” jelasnya.
Soal evaluasi, kata coach Ridzky, field goals putri Sapta Eka jadi catatan penting dari partai ini. Terutama saat mereka mendapat kesempatan menembak dari bawah ring. “Field goals dan defense anak-anak masih banyak miss,” cetusnya.
“Mereka sering dapat peluang di bawah ring, tapi masih sering miss. Sangat disayangkan, makanya itu jadi catatan penting buat tim,” tukasnya.
Di partai final nanti, srikandi Sapta Eka sudah ditunggu oleh SMAN 21 Jakarta yang lebih dulu melangkah. Tidak mudah bagi Sapta Eka untuk melawan Dust di partai final nanti. Sebab, mereka juga memiliki sekaliber berbahaya.
Menanggapi calon lawannya itu coach Ridzky ingin anak didiknya lebih fokus menghadapi putaran final nanti. “Mereka punya pemain bagus, tapi kami juga nggak kalah bagus. Terpenting anak-anak harus tetap fokus,” tandasnya. (*)