Panggung UBS Gold Dance Competition kembali bergemuruh. Pada saat jeda pertandingan Honda DBL with KFC 2022 DKI Jakarta Series - East Region antara SMAN 59 melawan SMAN 36, perhatian suporter teralihkan ketika sepuluh perempuan mulai memasuki lapangan.
Mereka adalah Trancelix, dance team SMAN 59 Jakarta yang tengah bersiap untuk menampilkan tarian mereka. Begitu masing-masing mereka telah mengambil posisi, Trancelix langsung saja memulai penampilan mereka. Gerakan yang kompak nan enerjik sukses memukau mata penonton.
Dance Leader Trancelix, Shabrina Zata Amani menjelaskan tentang konsep tarian yang diusung oleh Trancelix. Shabrina menjelaskan bahwa tarian Trancelix memiliki pesan kepada semua orang untuk percaya dengan diri mereka sendiri. Lebih lanjut, Trancelix juga berpesan untuk tidak mendengarkan perkataan orang lain atau merasa kemampuan kita semua tertutupi karena adanya orang lain.
Dalam implementasi pesan dance Trancelix, dikisahkan terdapat seseorang yang merasa tidak percaya diri dengan kemampuan menari yang ia miliki. Lalu, ketika teman-temannya hadir untuk meyakinkan dirinya akan kemampuan yang ia miliki. Keadaan ini diperagakan oleh Trancelix sebagai bentuk ekspresi diri seseorang.
"Jadi ceritanya ada seseorang yang ga percaya diri dengan kemampuan dance nya, lalu temen-temennya hadir untuk meyakinkan dirinya. Keadaan ini kami ambil sebagai bentuk mengekspresikan diri," ujar Shabrina.
Konsep yang Trancelix usung ternyata tidak lepas dari keadaan ekskul tari di SMAN 59 Jakarta. Shabrina kerap melihat teman-teman satu ekskulnya tidak percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki. Tidak hanya itu, Shabrina juga tidak jarang menemui teman-temannya yang membatalkan niatnya bergabung dengan ekskul tari itu karena tidak percaya diri.
"Konsep ini sebenernya dekat dengan kami. Aku sering lihat temen-temen ga percaya diri sama kemampuannya di grup tari di sekolah. Ada juga yang batal gabung karena merasa mereka gabisa nari," tutup Shabrina. (MRS)