Srikandi SMAN 19 Surabaya sukses melesat hingga ke babak Big Eight. Seperti biasa, Nineteen Mania -julukan suporter SMAN 19 Surabaya- tak membiarkan tim kebanggannya melangkah sendiri. Tribun barat DBL Arena kembali membiru. Matahari sudah meredup kala itu, tapi tidak dengan semangat para suporter.

Sejak tip off dibunyikan, gaungan Nineteen Mania mulai terdengar. Meski di awal laga Smanexix -sebutan tim basket SMAN 19 Surabaya- tertinggal jauh, dukungan dan nyanyian chant kebanggaan mereka tak pernah putus.

Baca Juga: Arek Smada Total Demi Satu Tujuan: Wayahe Juara!

Dalam kesempatan kali ini, suporter SMAN 19 Surabaya membawakan koreo kertas sebanyak empat layer yang bertuliskan ‘Blood, Sweat, and Tears’. Ada makna mendalam di balik itu. Dimana mereka mewakilkan perasaan seluruh pecinta basket Indonesia yang sudah menantikan kompetisi Honda DBL with KFC 2022.

“Ini kan habis corona ya, nah DBL ini event yang ditunggu-tunggu sama seluruh Indonesia. Jadi disinilah terjadi pertemuan antara darah, keringat dan air mata,” jelas Galih dan Renaldo sang Capo Nineteen Mania.

Usai koreo kertas ditampilkan, Nineteen Mania terlihat membuka gulungan kain bewarna biru. Hal ini belum pernah terjadi pada gelaran Honda DBL with KFC 2022 East Java Series - North Region. Kreativitas mereka memang tidak diragukan lagi.  Tak lupa Nineteen Mania juga menyelipkan koreo tiga dimensi yang bergambarkan tiga srikandi mereka.

“Gulungan kain itu menunjukkan kalau kita biru. Kalau buat 3D nya itu karena mereka motor serangan Songolas (sebutan lain SMAN 19 Surabaya), jadi itu gambar anak basket yang ada di garda terdepan dan di belakang mereka itu masih ada kita, Nineteen Mania,” tegas kedua capo tersebut.

Usai dikalahkan oleh SMA Nation Star Academy Surabaya, suporter SMAN 19 Surabaya tak bisa menutupi rasa kekecewaannya. Pasalnya Nineteen Mania sudah mempersiapkan konsep koreo hingga babak Final Party. Bahkan mereka sudah membeli beberapa peralatan.

Baca Juga: 3 Bus Iringi Perjalanan Nribun Terakhir Amigo di DBL Arena Musim Ini

Namun, mereka tetap bangga dengan hasil tim kebanggannya. Galih dan Renaldo berharap agar musim depan pencapaian Smanexix bisa lebih baik lagi.

Pengen-nya menang, sudah mengatur semua konsep sampai final dan sudah beli cat. Tetapi ya nggak apa. Kalau musim depan buat harusnya bisa lebih bagus, karena kan mulai tahun ini sudah ada DBL lagi, jadi harus lebih semangat latihan buat ke depannya,” tutupnya. (*)

Populer

Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Bener Nggak Sih Olahraga Malam Nggak Bagus Buat Kesehatan?
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci