Tim putra SMA Santo Albertus Malang resmi melanjutkan perjalanan mereka ke fase playoffs setelah bertarung melawan SMAN 4 Pasuruan (Smapa) demi titel juara grup B. Dempo kembali tampil garang dengan menggulung Smapa dengan hasil akhir 37-24. Putra Dempo keluar sebagai juara grup B tanpa sekalipun menelan kekalahan.
Pemain bench Dempo menjadi sorotan pelatih,Yulianto dalam laga ini. Totok, sapaan akrab Yulianto melihat tim cadangan Dempo kewalahan melawan Smapa di kuarter kedua. Hal ini turut menyebabkan Smapa mendominasi paruh kedua dengan poin 6-2. Penggawa Dempo, Marcello Alan Frizy menganggap pemain cadangan Dempo mengalami tekanan selama pertandingan, kekurangan jam terbang menjadi salah satu faktor.
"Karena bench team udah ngeliat starter kesulitan selama bertanding, situasi ini turut berdampak pada mereka," ungkap Frizzy.
Moncernya Dempo selama fase grup tidak lepas dari kualitas para penggawa mereka. Totok mengungkapkan, terdapat sembilan pemain Dempo yang terlibat aktif di klub basket Mahardika Basketball Club di Malang, Frizzy termasuk dari sembilan orang tersebut. Frizzy beserta kedelapan rekan timnya pada awal tahun 2019 lalu mencoba membangun kembali Mahardika Basketball Club yang sempat hiatus.
"Saya bersama delapan teman saya mencoba mendirikan lagi bersama salah satu coach waktu itu," kenang Frizzy.
Terlibatnya Frizzy bersama delapan rekan setimnya sempat mengalami dinamika dalam beradaptasi pada pola permainan yang sudah diracik oleh Totok. Totok perlu merubah kebiasaan Frizzy dan delapan timnya. Butuh waktu dua bulan bagi Frizzy dan kedelapan temannya untuk menyesuaikan dengan pola permainan totok.
"Kalau sama Pak Totok ini sudah punya sistem sendiri yang jauh berbeda dari klub, jadi kami perlu waktu lagi untuk adaptasi, karena beda pelatih beda sistemnya," tutur Frizzy. (MRS)