"Piye...piye...piye maine, kok koyo ngene..." Begitulah teriakan suporter SMAN 6 Madiun yang berada di tribun. Chant itu sempat dinyanyikan ketika anak-anak SMAN 6 Madiun membuang peluang sia-sia.

Ya, permainan srikandi SMAN 6 Madiun memang tidak seperti laga-laga sebelumnya. Menghadapi "tim tamu" SMAN 2 Ngawi, anak-anak Smasix kesulitan mengembangkan permainan. Ketika buntu, mereka kerap hanya bertumpu pada Rosmalya Putri Sushanti.

Rosmalya memang merap memecah kebuntuhan bagi timnya. Ia termasuk paling sukses mengeksekusi banyak peluang. Tak jarang Rosmalya melakukan drive dan sukses mengeksekusinya menjadi poin.


Aksi Rosmalya saat timnya berhadapan dengan SMAN 2 Ngawi.

Hal ini yang membuat anak-anak Smasix seringkali hanya bertumpu pada Rosmalya. Kondisi ini beberapa kali membuat Srikandi SMAN 6 Madiun kurang pede mengeksekusi peluang. Misalnya ketika terjadi turnover dan para pemain SMAN 2 Ngawi tidak mampu mengejar. Beberapa kali peluang seperti ini tidak langsung dieksekusi. Menunggu Rosmalya ikut maju.

Rosmalya di laga ini memang subur. Ia mencetak 20 poin dari 28 poin yang dibuat SMAN 6 Madiun.

Di laga fantastic four ini, anak-anak SMAN 2 Ngawi bermain lebih rapi. Kerjasama dan aliran bola mereka bagus. Seringkali pemain SMAN 6 Madiun berhasil dikecoh hingga ada pemain di paint area yang tidak terjaga.

Secara individu, kekuatan SMAN 2 Ngawi juga merata. Terbukti para pemain dari bench juga berkontribusi poin. Hanya ada dua pemain di bench yang tak menciptakan poin. Laga ini pun berakhir dengan skor 28-80 untuk kemenangan SMAN 2 Ngawi.


Tim dance SMAN 2 Ngawi memberi dukungan di pinggir lapangan.


Tim dance SMAN 6 Madiun juga tak kalah atraktifnya di pinggir lapangan.

Ditemui seusai pertandingan, pelatih SMAN 2 Ngawi, Bramanda Oktavio mengatakan, hasil yang didapat hari ini merupakan kerja keras para pemain. Ia menyebut timnya mempersiapkan diri mengikuti kompetisi DBL sejak lama. 

"Kami memperbanyak latihan, setidaknya berlatih 4 kali dalam seminggu dan tambahan latihan mandiri dari para pemain," ujar coach Bramanda.

Coach Bramanda mengatakan ia bakal mengistirahatkan anak asuhnya full seharian guna menghadapi final yang berlangsung Jumat, 9 September 2022. "Mengingat besok finalnya, anak-anak harus kita persiapkan dengan baik agar besok bisa lebih fokus," ujarnya.  Coach Bramanda berharap SMAN 2 Ngawi bisa meraih gelar juara perdana di Honda DBL with KFC East Java Series - West Region.

Sementara itu Rosmalya mengaku kecewa akhirnya timnya gagal ke final. "Hari ini kami kurang kompak dan solid, banyak dari kami cenderung bermain secara individu, dan kami hanya mampu mencetak sedikit poin," ujarnya.(*)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya