Tim putra SMAN 2 Banjarbaru sudah menyelesaikan pertandingan melawan SMAN 1 Banjarmasin pada Fantastic Four Honda DBL with KFC 2022 South Kalimantan Series hari kelima, Rabu (31/8). Pertandingan yang berjalan cukup alot ini sempat membuat ketar-ketir dan tidak bisa ditebak siapa yang akan menjadi pemenangnya.
Smada -sebutan untuk SMAN 2 Banjarbaru- sempat tertinggal jauh dari Smansa -sebutan untuk SMAN 1 Banjarmasin- di kuarter pertama hingga akhirnya pada kuarter ketiga, Smada mulai bangkit memberikan perlawanan. Skor berakhir 61-55 untuk kemenangan SMAN 2 Banjarbaru.
Teriakan semangat dari para pendukung antar tim mengiringi gerakan para pemain. Hal yang sama dengan supporter dari SMAN 2 Banjarbaru, walau sempat pesimis dan kalah jumlah dengan supporter tim lawan, mereka terus bernyanyi dan berteriak untuk memberikan semangat.
Salah satu supporter Smada Banjarbaru yang langsung datang ke venue adalah Ronal. Ia terlihat piawai memukul drum sambil bernyanyi dengan kawan-kawannya untuk mendukung tim kebanggaannya. Menempuh jarak yang cukup jauh untuk ke venue bukan masalah yang berarti baginya.
“Saya tinggal di Kota Banjarbaru, tepatnya di Sungai Ulin, kurang lebih 30 kilometer dari GOR,” jelasnya. Menjadi Smada mania -Sebutan untuk supporter SMAN 2 Banjarbaru- sejak kelas 10 membuat dia sangat antusias setiap pertandingan DBL hadir.
Menurut Ronal, datang langsung ke venue untuk mendukung teman-temannya adalah pengalaman langka. Pandemi Covid-19 menjadi alasan mengapa sebelumnya mereka tidak dapat menonton secara langsung. Baginya, keseruan dan atmosfernya sangat berbeda dibandingkan dengan hanya menonton live streaming.
Walaupun harus membayar tiket untuk menonton satu pertandingan, para supporter selalu antusias untuk menyuarakan dukungan kepada para pemain. “Kami siap pecahkan GOR Hasanuddin hari Jumat nanti,” teriak Ronal
Di belakang tribun, Smada Mania juga menampilkan spanduk bertuliskan ‘La Gholiba Illa Billah’ yang cukup menarik perhatian dan menjadi doa untuk tim Smada. Ronal menjelaskan bahwa arti dari kalimat itu tiada kemenangan tanpa pertolongan Allah. Motivasi dari kalimat ini karena di setiap pertandingan pasti ada menang dan kalah.
“Jika kita mendapatkan kekalahan, kita harus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dan jika mendapat kemenangan, itu tidak luput dari pertolongan Allah SWT yang bahwasanya kita sudah berusaha dan kita serahkan kepada Allah SWT,” ujarnya.
Kekurangan orang karena sulit mendapatkan izin adalah kendala yang dialami oleh Smada Mania. Bahkan saat menuju keberangkatan, mereka sempat kekurangan transportasi, namun beruntungnya Brimob berbaik hati meminjamkan satu bus lagi untuk mengantarkan mereka ke venue yang memakan waktu satu jam dari sekolah.
Meskipun begitu, Smada Mania sangat bersyukur karena perjuangan mereka untuk mendukung tim kebanggannya tidak sia-sia “Walaupun baru masuk final, tapi saya yakin Smada pasti membawa pulang piala Honda DBL,” ujar Syahnadi. (*)