Sukses Atasi Berbagai Kendala, Shining Stars Crew Masuk Top 10

| Penulis : 

Tim dance SMAN 1 Banjarbaru mengambil konsep bullying ketika mengangkat tema resmi UBS Gold Dance Competition 2022, 'I am The 24K'. Koreografi yang mereka bawakan ketika tampil Rabu 31 Agustus 2022 mengisahkan seorang anak yang sangat lugu dan menjadi korban bully.

Shining Stars Crew -sebutan untuk dance crew SMAN 1 Banjarbaru- menyuguhkan penampilan ciamik dengan style yang berbeda-beda. Dibalut dengan outfit seperti jubah berwarna merah yang menggambarkan keberanian dan mengisahkan betapa struggle-nya seorang anak korban bullying tersebut.

Shining Stars Crew menceritakan si anak lugu dan beberapa temannya berusaha membantu menonjolkan sisi pribadinya yang menarik dan seberharga emas. Di akhir koreo, Shining Stars Crew menggambarkan keberhasilannya si anak lugu itu keluar sebagai korban bullying. Lingkungannya kemudian melihat anak ini sangat berharga layaknya sebuah emas. Semua orang pun mencintainya.

Jika musim lalu tim ini membawakan konsep Disney Princess, Mulan, di musim ini mereka lebih bermain dalam cerita dan menyesuaikan dengan tema.

Namun, bukan berarti penampilan mereka berjalan mulus dan lancar. Shining Stars Crew mengalami banyak kendala. Mulai kekurangan dana yang menghambat pembuatan kostum hingga susahnya membuat properti

Nanda Ayu, coach Shining Stars Crew menjelaskan, timnya juga sempat kesulitan melatih fokus dan kekompakan.

"Musim lalu kami kurang puas dengan penampilan kami. Oleh karena itu musim ini kami akan sangat berusaha memperbaikinya," ucap Nanda.

Nanda mengatakan, timnya tak menggunakan jasa desainer dalam menyiapkan kostum dan properti. Para anggota Shining Stars Crew sendiri yang menentukan properti dan mendesign kostum mereka. Sesuai kesepakatan bersama pelatih.

Kendala tak berhenti di situ. Saat sedang mempersiapkan kompetisi, Shining Stars Crew banyak yang mendapat larangan dari orang tuanya untuk latihan. Salah satunya karena mereka sedang kurang enak badan.

Selain itu, mereka juga memiliki waktu terbatas untuk latihan. Shining Stars Crew hanya bisa berlatih hari di Senin hingga Jumat pada sore hari. Dilanjut Sabtu dan Minggu sehari full.

Demam panggung juga menjadi masalah bagi mereka. Di hari-H, banyak anggota Shining Stars Crew sempat drop. Mereka kemudian berusaha melawan itu dengan minum vitamin, obat, dan makan yang bergizi agar pemulihan dapat berjalan dengan cepat.

Anak-anak Shining Stars Crew sempat pesimis di penampilan pertama mereka. Sebab ketika itu ada properti yang harusnya ada saat penampilan, malah ketinggalan di sekolah. Padahal jarak sekolah ke GOR Hasanuddin Banjarmasin sekitar 30 KM. 

Hal itu mengharuskan Shining Stars Crew improve gerakan di lapangan. "Penampilan kedua agak kacau dari penampilan pertama, namun harus tetap semangat," ucap Nanda.

Dengan segala kendala yang ada, Nanda terus menyemangati anak didiknya agar terus termotivasi masuk Top 10 UBS Gold Dance Competition 2022.

Ditanya soal soal persiapan tampil di Top 10 UBS Gold Dance Competition 2022, Nanda akan melakukan penambahan properti dan make up untuk memberikan hasil yang maksimal di Top 10. "Kami bersyukur banget bisa sampai Top 10. Kami berharap mereka bisa menampilkan yang lebih bagus lagi saat Top 10 nanti," pungkasnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya