Hari kedua UBS Gold Dance Competition 2022 Seri Jakarta meriah. Dua tim dance yang tampil di tengah pertandingan antara tim putri SMAN 78 Jakarta dan SMAK 4 Penabur menyuguhkan tarian enerjik nan nyentrik.
Berbalut kostum bernuansa hitam dan emas, dua tim dance itu menampilkan koreografi yang nyentrik. Diawali oleh penampilan dari Stargaze, tim dance SMAN 78 Jakarta, yang mengkolaborasikan antara tarian tradisional dengan modern.
Anak-anak Stargaze manggung dengan percaya diri. Menariknya, mereka juga menyuguhkan kejutan di tengah-tengah koreografi. Stargaze memadukan tari Legong dari Bali dengan tarian modern.
“Kami memadukan tari tradisional dan modern karena biar out of the box. Soalnya, bosen ngeliat tim dance lain biasanya tampil dengan bawa tema K-Pop atau RnB. Kita mau padukan tradisional dan modern biar lebih beda,” ujar Nadila, salah satu anggota Stargaze.
Padu padan konsep juga terjadi di sisi Quattrix, tim dance SMAK 4 Penabur. Berbeda dengan Stargaze yang memadukan tarian, anak-anak Quattrix justru memadukan karakteristik tiap pemain ke dalam konsep besar mereka.
“Di awal penampilan kami pakai baju warna hitam-hitam itu karena ingin menonjolkan sisi manly kami. Kemudian berganti kostum jadi warna emas karena ingin menunjukkan sisi girly-nya. Kami sendiri mengusung konsep Girl Power,” jelas Jesslyn Karisa, leader Quattrix.
Konsep ini mereka bawa bukan tanpa alasan. Melainkan, karena anak-anak Quattrix ingin menunjukkan sisi keberanian seorang wanita. “Kami ingin penonton tahu, bahwa wanita juga bisa kuat seperti lelaki. Walaupun kami juga punya sisi lemah lembut,” timpalnya. (*)