Kiat Tri Wahyuningsih, alumnus dari SMAN 2 Bandarlampung itu dulunya pernah bermain di DBL Lampung tahun 2010.

Keresahan menjadi terobosan yang dibawa DBL Indonesia ketika menjadi operator liga profesional pada tahun 2010-an. Kala itu usia DBL baru enam tahun

DBL mengudara karena ada panggilan dari alam semesta untuk menjawab tantangan. Untuk menyebarkan hal-hal baik yang dibawa untuk kota baru yang dituju

Setelah 17 tahun absen dari FIBA Asia Cup, DBL Indonesia akhirnya berhasil melahirkan generasi emas dan membuat Timnas Indonesia kembali bersuara di kelas Asia.

DBL Indonesia bekerja sama dengan Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga FK UI menggelar pelatihan safety.

Di tengah sibuknya Surabaya pada 2004 lalu, Azrul Ananda justru datang menambah hiruk-pikuk Kota Pahlawan itu. Bernama Developmental Basketball League (DBL).

Keputusan sudah dibuat dan tekad sudah bulat. Pada tahun 2008 Kota-kota ditambah yang awalnya dua menjadi delapan kota baru.

Selain mengatur nilai minimal rapor dan jumlah minimal anggota tim, DBL Indonesia juga mengatur soal status siswa yang menjadi anggota tim.