Bukan hal baru bagi DBL Indonesia menyelenggarakan liga di DBL Arena. Kandang sekaligus tempat paling bersejarah untuk gelaran Honda DBL East Java Series, khususnya untuk wilayah utara (Surabaya). Stadion dengan kapasitas 4.400 penonton ini jadi ‘monumen’ bersejarah bagi DBL. Terlebih untuk student athlete yang pernah bermain di sana.

Namun, ada yang berbeda di musim 2022-2023 ini. Bukan soal teknis gedung atau lapangan. Melainkan suasana yang menyelimuti musim baru ini. DBL Arena akhirnya kembali jadi tempat penyelenggaraan Honda DBL Seri Surabaya. Setelah absen di tahun 2020, juga di tahun 2021 yang pada saat itu digelar di GOR Pancasila, Surabaya.

Di tahun 2020, liga memang sempat menyetop pertandingan lantaran pandemi Covid-19. Sementara di tahun 2021 adalah tahun percobaan DBL Indonesia untuk memulai kembali ‘rutinitas’ setiap tahunnnya. Itu pun dilaksanakan tanpa penonton.

Di tahun 2022 ini, sejarah kembali tercipta. Kalau dihitung, sudah 4 tahun lamanya DBL Arena ‘sepi’ dari riuh penonton tim basket sekolah kebanggaan. Terakhir penuh penonton, sampai perlu ‘isi ulang’ (keluar-masuk penonton harus diatur) pada tahun 2019. Apalagi, saat Final Party Honda DBL East Java Series Championship 2019.

Saat itu, tim putri SMA Gloria 1 Surabaya berhasil keluar sebagai juara usai mengalahkan NSA. Itu jadi gelar juara bersejarah bagi mereka pula. Lantaran terakhir kali putri Gloria 1 berhasil menduduki posisi kampiun adalah tahun 2011. Di tahun 2012 hingga 2014, skuad putri Gloria 1 hanya mampu melangkah ke final, tak pernah membawa pulang gelar.

Di tahun yang sama, tim putra SMA St Louis 1 Surabaya (Sinlui) juga berhasil mempertahankan gelar atas rivalnya, yakni SMAN 2 Surabaya (Smada) dengan skor 79-62. Kala itu, pertandingan berlangsung sengit. Sempat unggul hingga kuarter kedua, Sinlui harus menerima tekanan dari Smada di kuarter ketiga.

Skor akhirnya berubah. Smada dominan empat poin (55-51) di kuarter ketiga. Berkat MVP Sinlui, Marcellino Bonfilio, mereka berhasil menyetop perlawanan Smada. Total 26 poin dari Bonfil membawa Sinlui unggul atas Smada hingga akhir kuarter.

Haru tangis bahagia mewarnai DBL Arena pada momen itu. Termasuk riuh gemuruh Sinluiers (suporter Sinlui) yang mengisi arena saat Sinlui berhasil menekuk Smada.

Mengetahui kalau Seri Surabaya musim ini digelar di DBL Arena, euforia semangat, rindu, sekaligus haru tentu menyelimuti student athlete serta penonton dari tim basket sekolah di Surabaya dan sekitarnya. Terlebih, empat tahun lamanya bukanlah waktu yang sebentar.

Mengingat kembali momen-momen penting yang pernah terjadi di DBL Arena, atau istilahnya nostalgia, ternyata banyak kenangan manis terlukis di sana. Berawal dari keinginan sang CEO sekaligus Founder DBL Indonesia, Azrul Ananda berniat membuat DBL Arena karena alasan student athlete juga perlu tempat bertanding yang sesuai standar.

Belajar dari kesulitan-kesulitan di gedung lama, akhirnya muncul rencana membangun DBL Arena pada tahun 2006. Itu pun mesti tertunda satu tahun karena masalah akses jalan dan lain-lain. Diputuskan di November 2017, DBL Arena dibangun di kompleks Graha Pena Jawa Pos, di Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Soal akses teratasi, desain dan kelayakan juga rampung. Rencana awalnya, DBL Arena akan selesai dalam waktu delapan bulan. Tetapi lagi-lagi, situasi terkadang hadir di luar dugaan. Kerja sama DBL Indonesia dan NBA ‘memaksa’ pembangunan DBL Arena rampung lebih cepat.

Itu dikarenakan sebelum bintang NBA, Danny Granger, hadir pada Agustus 2008, harus ada pengecekan dulu dari liga tersebut sebulan sebelumnya. Jalan satu-satunya, pengerjaan dipercepat. Stadion dengan keamanan dan kenyamanan yang pas untuk pertandingan basket itu rampung dalam kurun waktu hanya tujuh bulan.

Kembali ke masa kini. Honda DBL 2022 Seri Surabaya sendiri akan digelar kurang dari dua hari lagi di DBL Arena. Tepatnya pada 18 Agustus 2022. Ragam persiapan tak hanya dilakukan oleh tim basket yang berpartisipasi. Melainkan pula disiapkan oleh para suporter juga.

Misalnya, Sinluiers. John Matthew, koordinator suporter Sinluiers, menuturkan bahwa ia dan rekan-rekannya siap kembali meramaikan DBL Arena. “Kami ingin menemani dan mendukung tim basket Sinlui sampai kawin gelar,” ucapnya.

Datang juga dari Trifosi, suporter dari SMA Tri Murti Surabaya, yang tidak kalah bersemangat. “Trifosi akan kerahkan kemampuan kami untuk mendukung Trimurti dengan koreo dan chant terbaik kami. Semua itu untuk tim basket kebanggaan Trimurti,” ujar Aptanta Danendra, coordinator suporter Trifosi.

Kembali belajar dari pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya. Terutama soal ‘situasi’ tak terduga. Bukan tidak mungkin sejarah dan kenangan manis pada Honda DBL 2022 Seri Surabaya akan tercipta di DBL Arena. (*)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya