Coach Maria dan Misinya Meningkatkan Kualitas Pemain Muda

| Penulis : 

Kemonceran tim putri SMA Trimulia Bandung di Honda DBL 2021 West Java Series tentu tak lepas dari kepiawaian sang pelatih. Berkat tangan dingin coach Maria Fransisca, Trimulia berhasil meraih kampiun di gelaran itu.

Putaran final sebagai pertarungan terakhir mereka melawan SMA BPK Penabur Cirebon, berhasil didominasi oleh Trimulia sejak awal kuarter. Rotasi pemain yang dilakukan coach Maria terbukti dapat menahan serangan dari BPK Penabur.

Meski di awal kuarter kedua tim sempat bertanding dengan sengit, drive anak-anak Trimulia jitu mendobrak pertahanan lawan. Efektivitas lini bertahan mereka terbukti ampuh kala anak-anak Trimulia berhasil melebarkan margin poin di kuarter empat.

Hasil positif ini membawa coach Maria kemudian masuk dalam jajaran pelatih yang berangkat ke Surabaya untuk Honda DBL Camp 2022. Selama menjalani pemusatan latihan itu, coach Maria kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih tim basket kelas SMA.

Hal itu kembali berbuah manis. Coach Maria terpilih sebagai kepala pelatih tim putri Honda DBL Indonesia All-Star 2022. Keberhasilan itu juga membuat dirinya menjadi satu-satunya pelatih wanita All-Star tahun ini. “Saya sempat tidak menyangka akan terpilih, karena semua pelatih bagus-bagus dan keren-keren,” ungkapnya saat disinggung mengenai tanggapannya menjadi pelatih All-Star.

“Dari capaian ini tentu saya ingin mempertahankan gelar juara untuk Trimulia di (Honda) DBL berikutnya,” ujarnya. “Yang pasti juga menjaga eksistensi sekolah Trimulia agar tetap diperhitungkan di dunia basket.”

Coach Maria sendiri telah menukangi Trimulia sejak tahun 2012. Di tahun sebelumnya, ia sempat melatih tim basket almamaternya, SMA Trinitas, sebelum akhirnya melatih SMP Trimulia di tahun 2008, dan memutuskan untuk mengarsiteki Trimulia hingga saat ini.

Srikandi Trimulia sendiri sukses angkat trofi pertama mereka selama Honda DBL Seri Jawa Barat dilaksanakan sejak tahun 2009. Sepanjang musim 2021-2022 berlangsung, putri Trimulia mengoleksi total 172 poin dari tiga pertandingan, atau dengan rata-rata 57 poin di tiap laga.

Terlepas dari hal itu, coach Maria menuturkan dirinya juga ingin memberikan bekal kepada pemain Trimulia lewat ilmu dan pengalaman yang didapat sebagai pelatih All-Star. Itu dilakukan guna membawa mereka terpilih menjadi Honda DBL All-Star di tahun berikutnya.

Kendati demikian, bukan hal mudah bagi coach Maria membuka peluang itu. Terlebih, dirinya kerap dihadapi kendala seperti mengatur waktu antara kepentingan akademik dan latihan anak asuhnya.

“Salah satu hal yang sulit itu mencari bibit untuk tim basket Trimulia. Selain itu, pembagian waktu dengan akademis pemain. Terkadang menjadi kendala latihan kalau mereka sedang banyak ujian sehingga harus izin latihan karena belajar,” terangnya.

Namun, hal itu tidak memutuskan asa coach Maria untuk tetap memberikan ilmunya bagi tim Trimulia. Ia mengaku Trimulia masih mempunyai peluang yang panjang untuk kembali menorehkan prestasi di dunia basket.

Coach Maria bersama tiga pelatih lain dan 24 pemain Honda DBL Indonesia All-Star 2022 akan berangkat ke Amerika. Untuk itu, coach Maria berharap dirinya bisa mendapat banyak ilmu dan pengalaman tambahan guna menambah bekal sebagai pelatih nantinya.

“Jujur saja, saya banyak banget dapat ilmu dan inspirasi dari Coach Tony di Camp lalu. Makin saya banyak belajar, justru makin merasa bodoh,” ucapnya. “Saya sangat berterima kasih pada DBL kesempatan belajar itu disediakan dan itu sangat berharga untuk saya.” (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game